bachkim24h.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah sejak Idul Fitri 2024. Posisi rupee saat ini berada di kisaran 16.200 per dolar AS.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan masyarakat tidak perlu panik karena pelemahan rupiah. Ia menjelaskan, Indonesia masih memiliki cadangan devisa yang kuat. “Kami yakin dengan kebijakan yang akan diberikan BI (Bank Indonesia) dan kami akan kuat. Cadangan devisa kita kuat, jadi tidak perlu terlalu khawatir,” kata Zulkifli Hasan dalam siaran pers Kementerian. . Kamis, Jakarta, Kantor Perdagangan (25/4/2024).
Menteri Perdagangan meminta masyarakat tetap tenang dan percaya terhadap upaya departemen dan lembaga dalam menghadapi pelemahan nilai tukar rand.
“Kami percaya kepada pihak yang berwenang melakukan perubahan ini. Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dan Gubernur BI (Perry Warjiyo) mengiyakan, tidak perlu khawatir,” ujarnya. Tidak seburuk mata uang lainnya
Diberitakan sebelumnya, BI menegaskan pelemahan nilai tukar tidak hanya dirasakan rupee, tapi juga negara-negara Asia lainnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan kurs indeks dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) akan segera mencapai 106,25 pada 16 April 2024, atau lebih tinggi 4,86% dibandingkan kurs akhir tahun 2023.
Perkembangan ini memberikan tekanan pada hampir seluruh mata uang dunia, termasuk yen Jepang dan dolar Selandia Baru, yang masing-masing melemah sebesar 8,91% dan 6,12%, kata Perry dalam pernyataan hasil. konferensi RDG April 2024, Rabu (24/4/2024).
Penurunan juga terjadi pada Baht Thailand yang melemah 7,88% dan Won Korea Selatan sebesar 6,55% (ytd).
“Saat ini rupee diperkirakan melemah 5,07% (ytd) pada 23 April 2024 atau kurang,” ujarnya.
Rupiah dibuka melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis 25 April 2024. Namun, para ekonom memperkirakan rupiah akan stabil terhadap dolar AS setelah pelaku pasar bereaksi positif terhadap kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI). .
Kamis (25/4/2024) Rupiah melemah 60 poin atau 0,37 persen menjadi Rp16.215 per dolar AS pada awal perdagangan Kamis pagi, melansir Antara. Berdasarkan data RTI, posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 16.208.
Ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan, rupiah cenderung bergerak bertahap pada kisaran Rp 16.105-16.175.
Pada rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 23-24 April 2024, BI memutuskan menaikkan suku bunga atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen.
Hal ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupee dan mencegah pertumbuhan ekonomi terkena dampak penularan risiko global.
BI juga menaikkan suku bunga simpanan pinjaman sebesar 25 poin menjadi 5,5 persen, dan suku bunga pinjaman sebesar 25 poin menjadi 7 persen.
“Pasar merespons positif langkah Bank Indonesia yang berwawasan ke depan untuk menaikkan suku bunga sebelum pelemahan keuangan,” kata Rulli Antara.
Sementara itu, secara global, pasar masih menunggu rilis data inflasi Personal Expenditure (PCE) Amerika Serikat (AS). Mereka memperkirakan inflasi PCE inti AS akan berada di sekitar 2,8 persen.