Categories
Sains

5 Bahaya Harimau Sebagai Hewan Peliharaan: Masalah Legalitas hingga Rentan Penyakit

JAKARTA – Harimau pada dasarnya bukan hewan peliharaan, namun kini banyak orang yang mulai memeliharanya di rumah. Layaknya hewan liar, tentunya kucing besar jenis ini juga memiliki sejumlah risiko jika dipelihara.

Harimau adalah hewan karnivora besar yang dapat memakan puluhan kilogram daging setiap hari dan membutuhkan kandang yang luas serta tingkat keamanan dan perawatan yang tinggi. Menjadikannya hewan liar yang biaya pemeliharaannya cukup mahal.

Meski membutuhkan banyak biaya untuk perawatan dan pemeliharaannya, bukan berarti kucing besar yang terbiasa dengan alam liar ini akan selalu bersikap lembut terhadap pemiliknya. Oleh karena itu, calon pemilik harus memperhatikan bahaya beternak harimau.

5 bahaya harimau sebagai hewan peliharaan 1. Legalitas: Menurut The Spruce Pets, 35 negara bagian melarang kucing besar dan 21 negara bagian melarang semua hewan peliharaan eksotik yang berbahaya.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda memeriksa peraturan di daerah Anda sebelum memelihara hewan liar ini. Pengelolaan satwa liar di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Perlindungan Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

Undang-undang ini menjelaskan bahwa setiap orang dilarang menangkap, melukai, membunuh, memelihara, memiliki, merawat, mengangkut, atau memperdagangkan satwa yang dilindungi, baik hidup maupun mati.

Siapa pun yang dengan sengaja melanggar akan dikenakan sanksi pidana dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda paling banyak Rp 100 juta.

Namun masyarakat masih diperbolehkan memelihara harimau berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan P.19 Tahun 2005.

Dalam aturan ini, masyarakat diperbolehkan memelihara satwa liar yang berasal dari penangkaran dan merupakan generasi kedua (F2) atau generasi selanjutnya, atau hasil perkawinan satwa liar di penangkaran. Oleh karena itu, masyarakat sendiri tidak mempunyai hak untuk menangkapnya dari alam untuk kemudian dipelihara.

2. Harimau sulit beradaptasi dan merasa tidak bahagia

Idealnya, harimau berada di alam liar. Di penangkaran, harimau dapat hidup dengan baik di kebun binatang besar atau tempat penyelamatan kucing besar, namun mereka tidak beradaptasi dengan baik di beberapa kandang tersebut.

Karena pecinta hewan peliharaan tidak dapat memberikan kehidupan yang dibutuhkan harimau karena mereka telah beradaptasi untuk menghuni hutan belantara yang luas di wilayah geografis tertentu selama ribuan tahun.

Oleh karena itu, memelihara harimau di ruang kecil seperti rumah atau pekarangan dapat membahayakan nyawa harimau dan pemeliharanya.

3. Temperamen Harimau Sering Berubah. Banyak harimau yang dilatih secara hati-hati dan strategis untuk berada di dekat manusia dan akan hidup bertahun-tahun tanpa insiden, namun tidak ada yang bisa secara efektif memprediksi perilaku harimau karena mereka masih hewan liar.