bachkim24h.com – Anak-anak yang menderita kelainan ginjal akut misterius rata-rata harus menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa minggu. Namun meski sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, ada juga anak yang tetap harus menjalani terapi rawat jalan.
Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Eka Laxmi Hidayati, Sp A(K), mengatakan sebagian besar anak yang berhasil sembuh dari penyakit tersebut, fungsi ginjalnya kembali normal.
“Kami melihat sebagian besar pasien sembuh telah pulih sepenuhnya fungsi ginjalnya. Jadi tidak perlu lagi terapi jangka panjang,” kata dr Eka dalam jumpa pers virtual, Jumat (14/10/2022). . Ilustrasi anak yang sakit (Envato Elements)
Beberapa pasien lain yang harus menjalani rawat jalan rata-rata membutuhkan waktu 1-3 jam untuk pulih sepenuhnya, lanjut dr Eka. RSCM diakui sebagai pusat rujukan nasional untuk pengobatan pasien cedera ginjal akut misterius.
Ia mengingatkan para orang tua agar mewaspadai kemungkinan penyakit yang rentan menyerang anak di bawah 18 tahun tersebut. Namun data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa sebagian besar anak menderita penyakit ini.
Data juga tercatat di RSCM, 44 pasien penyakit ginjal akut misterius dirawat, sebagian besar berusia 1-2 tahun.
“Pasien yang dibawa lebih awal memiliki tingkat keparahan penyakit yang lebih ringan,” kata Sekretaris Satgas Koordinasi Nefrologi (UCC) IDAI.
Data terkini IDAI per 14 Oktober 2022 menunjukkan jumlah anak yang terkena gangguan ginjal akut misterius bertambah menjadi 152 anak di 16 wilayah. Meski baru dilaporkan pada Agustus hingga September lalu, penyakit tersebut sebenarnya sudah ada sejak Januari 2022.
“Hanya saja trennya saat ini sedang turun. Kami melihat puncak kasus terjadi pada bulan September. Kami berharap tidak bertambah lagi,” kata Presiden IDAI Dr. Piprim Basara Januars.
Salah satu gejala khas penyakit ini adalah anak tidak buang air kecil secara alami atau jumlahnya sangat sedikit. Selain itu, 44 persen pasien mengalami infeksi saluran cerna, seperti diare. Selain itu, anak-anak positif Covid-19 sebanyak 38 persen dan negatif 31,6 persen. Sedangkan 29 persen sisanya tidak ditanya.