bachkim24h.com Tekno – Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) menyoroti kualitas pengelolaan keamanan internet di Indonesia pasca serangan peretas terhadap Sistem Pusat Data Nasional atau PDNS 2. Menurut Ardi Sutedja, Ketua ICSF, peretasan internet Sistem PDNS 2 menunjukkan adanya permasalahan dalam pengelolaan keamanan siber. Artinya ada yang tidak berfungsi dengan baik, ada kontrol yang tidak diikuti, dan manajemen risiko yang tidak dipahami, ujarnya di Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Ia pun menyoroti cacat tersebut. disiplin dalam manajemen teknologi dan risikonya. Padahal, tata kelola yang baik akan mengurangi risiko dan dampak ancaman siber, ujarnya. Ardi mengatakan, serangan siber bisa terjadi di semua negara, dan berpotensi mengancam keamanan nasional. Peretasan PDNS 2 ini hendaknya menyadarkan semua pihak bahwa mereka harus berusaha memperkuat keamanan siber Indonesia secepatnya. Terkait Undang-Undang (RUU) Keamanan dan Ketahanan Siber, Ardi mengatakan proses perancangannya harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk industri, pendidikan, serta pengguna teknologi dan layanan keamanan digital. Dia menilai kegagalan disahkannya RUU Keamanan dan Ketahanan Siber pada tahun 2019 ada yang muncul karena kontennya tidak mewakili kepentingan mayoritas masyarakat. “Kalau tidak mengikutsertakan masyarakat, dipastikan hukum tidak akan membosankan,” tegasnya. Apa itu CrowdStrike yang menyebabkan layar biru OS Microsoft Windows hampir di seluruh dunia Sejumlah pengguna OS Microsoft Windows di berbagai negara mengalami Blue Screen of Death (BSOD), masalah ini disebabkan oleh CrowdStrike yang mengganggu penerbangan. bachkim24h.com.co.id 20 Juli 2024
Categories