bachkim24h.com, Jakarta – Bek tangguh Arsenal William Lintasa menghadapi beberapa tantangan untuk menjadi pelatih kepala timnas Prancis. Meski memasukkannya ke dalam skuad Les Bleus, pelatih Didier Deschamps menyoroti beberapa aspek permainannya yang masih perlu ditingkatkan.
Pada usia 23 tahun, Saliba melakukan debutnya dalam 7 dari 13 pertandingan untuk timnas Prancis. Pada pertandingan persahabatan terakhir melawan Chile, ia tak mampu membantu timnya mencatatkan clean sheet, meski Prancis menang 3-2.
Meski begitu, prestasi Lintasa di kancah klub tak perlu diragukan lagi. Sebagai pemain utama Arsenal, ia sudah menunjukkan kualitasnya dalam 28 pertandingan Liga Inggris musim ini. Namun permasalahan yang mereka hadapi di tingkat internasional lebih serius.
Lintasa masih mempunyai potensi besar untuk menjadi salah satu bek terbaik dunia. Namun, untuk meraih status tersebut di level internasional, ia harus terus meningkatkan beberapa aspek permainannya.
Didier Deschamps, pelatih kepala timnas Prancis, menekankan perkembangan William Lintasa. Meski Lintasa tampil impresif di kancah klub, Deschamps menegaskan masih ada beberapa masalah dalam permainannya yang perlu diatasi.
“Dia menjalani musim yang bagus, tapi dia juga melakukan hal-hal yang tidak saya sukai,” kata Deschamps kepada wartawan. “Tidak selalu bagus ketika mendapat kesempatan.”
Di Prancis, Saliba finis keempat berturut-turut di belakang Dayot Upamecano, Ibrahima Konate, dan Benjamin Pavard.
Meski belum mencapai puncak permainannya, William Lintasa tetap menjadi bagian penting dalam rencana Didier Deschamps membangun tim kuat Prancis.
Memiliki bakat dan tekad yang cemerlang, Lintasa dipandang sebagai aset berharga bagi Prancis di masa depan. Meski kesulitan muncul, ia siap menghadapinya dengan semangat.
Bagi Lintasa, setiap pertandingan merupakan kesempatan untuk terus berkembang dan membuktikan diri sebagai salah satu bek muda terbaik dunia.