Categories
Otomotif

Pentingnya Periksa Kondisi Ban Sebelum Mudik

bachkim24h.com, Traffic backhaul tertinggi pada Hari Raya Idul Fitri 2024 di Jakarta diperkirakan terjadi pada hari Sabtu, 6 April 2024, dan traffic backhaul tertinggi diperkirakan terjadi pada Senin, 15 April 2024. Kendaraan yang lelah dinilai harus memperhatikan kondisi bannya agar tidak terjadi apa-apa di jalan.

Fisa Rizkiano, Vice President Bridgestone Indonesia Original Equipment (OE), mengatakan ban merupakan bagian utama yang bersentuhan langsung dengan jalan. Sebab, saat kendaraan melaju, kendali utama ada di setir, ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (4 Mei 2024).

Meski lebarnya kira-kira sebesar telapak tangan, namun perannya penting untuk keselamatan berkendara. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan sebelum melakukan perjalanan jauh untuk memastikan kondisi ban dalam keadaan baik.

Berikut ini beberapa tips mengenai ban bagi penumpang yang mengendarai mobil pribadi: 1. Tekanan ban

Pengguna kendaraan roda empat yang tekanan anginnya berlebih atau terlalu rendah berisiko mengalami kematian karena mempengaruhi pengendalian dan kemampuan manuver kendaraan.

Tekanan udara yang tidak tepat tidak hanya membahayakan orang di sekitar Anda, tetapi juga dapat menimbulkan sensasi tidak nyaman saat berkendara, membuat akselerasi terasa lamban, mengurangi penghematan bahan bakar, dan mempercepat kerusakan ban akibat keausan yang tidak merata.

Saran yang tepat ia berikan, periksa tekanan ban saat kondisi ban dalam keadaan dingin, idealnya setelah kendaraan diparkir selama tiga jam.

“Perlu diperhatikan bahwa tekanan pada gandar paralel harus sama, dan tekanan ban depan dan belakang bisa berbeda. Informasi mengenai tekanan ban yang sesuai dapat dilihat di pintu pengemudi atau di buku manual pemilik kendaraan,” ujarnya. . Dia berkata.

Kondisi ban dapat ditentukan dengan inspeksi visual sederhana, tidak memerlukan peralatan khusus. Pertama, periksa keausan atau kedalaman tapak ban kendaraan Anda.

Menurut dia, ban yang aus akan menurunkan kemampuan handling kendaraan, meningkatkan risiko “aquaplaning” saat hujan, dan memperpanjang jarak pengereman kendaraan.

Ingat juga bahwa fungsi rem adalah menghentikan roda kendaraan, bukan kendaraan itu sendiri. Jika ban sudah aus, kendaraan mungkin masih selip meskipun terkunci dalam situasi pengereman darurat.

“Untuk memudahkannya, tingkat keausan ban dapat diketahui dengan melihat Tire Wear Indicator (TWI) yang terdapat pada dinding samping ban. Jika tapak ban sejajar dengan garis TWI, berarti kedalaman tapak yang tersisa adalah Jika kurang dari 1,6 mm, Hanya perlu ganti ban.

Seperti halnya mobil, ban memiliki kapasitas beban maksimal. Kapasitas beban maksimum menentukan beban maksimum yang dapat ditanggung oleh setiap ban, yang terletak di dinding samping ban.

Penting untuk mematuhi batasan ini, karena kelebihan beban dapat berdampak buruk pada ban dan pengendalian kendaraan.

Kendaraan yang kelebihan muatan dapat menyebabkan penanganan tidak responsif, meningkatkan konsumsi bahan bakar, dan mempercepat keausan ban.

Jika terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dalam perjalanan pulang, seperti ban bocor atau sobek, sebaiknya pengemudi yang kehausan menghadapi situasi dengan tenang dan tidak panik dan menginjak rem.

Dalam hal ini, pengemudi harus menjaga kemudi tetap lurus dan membiarkan kendaraan melambat secara alami melalui pengereman mesin. Setelah kendaraan menjadi dingin, kendarai kendaraan secara perlahan ke tempat yang aman seperti bahu jalan, hentikan kendaraan, nyalakan lampu peringatan bahaya, dan pasang segitiga pengaman.

“Jika kendaraan Anda menggunakan ban serep sementara (biasanya ban serep berukuran kecil), harap memperhatikan kecepatan dan jarak tempuh maksimal yang tertera pada ban serep tersebut,” ujarnya.

Saat mencari toko ban yang terpercaya, pastikan ban baru tersebut cocok dengan ban lain yang terpasang pada mobil pemiliknya (termasuk ukuran ban, jenis, indeks beban, dan peringkat kecepatan).