Guangzhou, 30 Mei 2024 – Pasar kendaraan listrik Indonesia berkembang pesat dan kini bermunculan pemain baru yang menjanjikan. GAC Aion, salah satu produsen kendaraan listrik asal China, resmi mengumumkan strateginya memasuki pasar Indonesia.
Berbeda dengan produsen mobil Tiongkok lainnya yang kualitasnya sering dipertanyakan, GAC Aion mengambil pendekatan yang berani.
“Kami yakin keunggulan utama kami adalah kualitas terbaik, teknologi baterai yang sangat aman dan tahan lama, serta nilai jual kembali yang tinggi,” kata Ma Haiyang, Managing Director GAC Aion Asia Tenggara. Cina.
GAC Aion fokus pada pasar Indonesia dan berencana membangun pabrik di sana. Pabrik ini tunduk pada standar kualitas yang sama dengan pabrik Guangzhou.
Kualitasnya sama di semua pabrik. Sama ketatnya. Tidak ada perbedaan kualitas. Awalnya kami akan mendatangkan ahli-ahli kunci dari China, seperti insinyur produksi dan manajer, ”ujarnya.
Selain kualitas, teknologi baterai menjadi pembeda utama GAC Aion. Ma mengatakan dia tidak pernah mengalami masalah baterai pada kendaraan listriknya.
“Teknologi baterainya juga nomor 1 di China. Sejak kita menggunakan teknologi baterai ini, kita sudah memasang satu juta unit dan tidak pernah ada satupun kebakaran,” ujarnya.
Masuknya perusahaan global seperti GAC Aion tentunya akan menambah warna industri kendaraan listrik Indonesia. Namun tantangan terbesarnya terletak pada regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mewajibkan produsen kendaraan listrik menggunakan 60% suku cadang dalam negeri dalam waktu tiga tahun.
“Kami punya strategi yang jelas untuk memenuhi persyaratan TKDN. Tahap pertama, kami fokus untuk mencapai TKDN 40 persen dalam waktu tiga tahun. Kami sudah mengambil langkah konkrit,” jelas bos tersebut. Direktur Eksekutif Aion Indonesia Andri Siu Suzuki Pengujian kendaraan listrik Suzuki akan segera diluncurkan Suzuki India atau Maruti akan meluncurkan kendaraan listrik pertamanya bernama eVX di pasar India pada awal tahun 2025. Dikatakan sudah siap.