bachkim24h.com Edukasi – Pada tanggal 6 hingga 7 Februari 2024, dunia pendidikan tinggi fokus pada Trilogy University yang sukses menyelenggarakan acara utama yaitu: 2nd International Conference on Accounting and Fraud Auditing (InCAFA) dan 5th Conference – National Accounting and Audit Fraud (NCAFA) . Acara bertajuk “Environment, Society and Governance: Creating Sustainable Value in Global Business” ini menjadi magnet bagi para pelaku bisnis, akademisi, dan peneliti yang peduli terhadap masa depan bisnis global.
Acara yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuntansi ini tidak hanya menyelenggarakan seminar internasional, namun juga membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mempresentasikan dan mendiseminasikan karya ilmiahnya, baik secara nasional maupun internasional.
Nurul Aisiah Rachmavati, CEO, menggarisbawahi bahwa peran akuntan adalah menciptakan sistem manajemen informasi yang memungkinkan perusahaan mengukur, melaporkan, dan mengelola aspek-aspek LST.
Oleh karena itu, perlu adanya integrasi prinsip-prinsip akuntansi dan ESG ke dalam seluruh operasional dan pengambilan keputusan perusahaan, ujarnya.
Diyan Agustia, Ketua Departemen Akuntansi Pendidik IAI, juga menegaskan bahwa tujuan konferensi ini adalah untuk memperkuat budaya penelitian dan publikasi di Indonesia dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, Harry Suvovo, Presiden ACFE Indonesia Chapter, menekankan pentingnya mengintegrasikan ESG ke dalam operasional bisnis yang dapat meminimalkan terjadinya penipuan.
Ratna Vardhani, Guru Besar FEB Universitas Indonesia, menjelaskan pentingnya Environmental, Social and Governance (ESG) sebagai landasan penilaian perilaku perusahaan. Prinsip-prinsip ESG ini memungkinkan perusahaan untuk menggunakan strategi berkelanjutan, serta menjaga komunikasi yang transparan dan menarik investor dengan lebih baik.
“Selain itu, prinsip-prinsip ESG membuka peluang bagi perusahaan untuk memasuki pasar baru dengan reputasi yang lebih kuat dan positif bagi keberlanjutan ekonomi dan sosial secara keseluruhan,” jelas Ratna Vardhani.
Salah satu pengamat sekaligus akademisi dari Sunway Business School, Malaysia, Weng Marc Lim, juga mengakui pentingnya mengintegrasikan Environmental Social Governance (ESG) dan Total Quality Management (TQM) dalam memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan terhadap keberlanjutan suatu badan usaha.
Muhamad Shirot, Kepala Ekonom/Wakil Direktur Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menekankan pentingnya kebijakan BI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan hijau. Ia menggarisbawahi bahwa tantangan perubahan iklim dan kelestarian lingkungan telah menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Oleh karena itu, peran bank sentral dan otoritas keuangan sangat penting untuk memastikan: ketahanan sektor keuangan terhadap dampak perubahan iklim, mendukung transisi melalui pembiayaan dan infrastruktur ramah lingkungan, serta memperkuat sinergi otoritas domestik dan internasional dalam pengelolaan perubahan iklim. . . risiko dan harmonisasi kebijakan transisi di sektor keuangan.
Dengan kontribusi dari berbagai pihak dan fokus yang tajam terhadap ESG, Trilogy University telah membuka pintu bagi pengembangan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dalam skala global. Hal ini sejalan dengan salah satu visi Trilogy University yaitu mencetak Technosociopreneurs.
Mengadakan konferensi internasional, Universitas Atma Jaya membahas kemungkinan AI dalam kelestarian lingkungan. Penggunaan kecerdasan buatan dalam perlindungan lingkungan dapat memberikan kontribusi penting dalam mengukur, melaporkan dan mengevaluasi efektivitas berbagai kegiatan. bachkim24h.com.co.id 15 Maret 2024