bachkim24h.com, Jakarta – Orgasme bukan sekedar untuk kesenangan atau reproduksi. Penelitian menegaskan bahwa orgasme secara biologis dirancang untuk memperkuat hubungan jangka panjang antara pasangan seksual.
Para ilmuwan di Universitas Texas di Austin telah menggunakan teknologi inovatif untuk mempelajari aktivitas otak tikus lapangan, hewan pengerat kecil monogami, selama dan setelah orgasme.
Tim peneliti, yang dipimpin oleh profesor biologi Stephen Phelps, menemukan bahwa hewan-hewan tersebut “mengalami ledakan aktivitas otak [pertengahan dan pasca-puncak] yang tersebar di 68 wilayah otak yang berbeda, sehingga membentuk tujuh sirkuit otak.”
Beberapa wilayah otak ini diketahui membentuk atau memperkuat ikatan, sehingga menunjukkan bahwa orgasme bukan hanya untuk kesenangan atau prokreasi, tulis New York Post.
Para ahli mengklaim bahwa otak manusia dapat mengalami aktivitas neurologis serupa selama orgasme yang kuat.
“Data otak dan perilaku menunjukkan bahwa kedua jenis kelamin dapat mengalami respons seperti orgasme, dan ‘orgasme’ ini berhubungan dengan pembentukan ikatan,” kata Phelps. “Jika ini benar, berarti, seperti yang telah lama diyakini manusia, orgasme mungkin merupakan cara untuk meningkatkan kualitas seks.”
Penelitian inovatif ini dipublikasikan secara online di jurnal eLife.
Meskipun otak pria dan wanita memiliki struktur yang berbeda, Phelps dan timnya menemukan aktivitas neurologis yang “hampir identik” antara kedua jenis kelamin tikus padang rumput saat kawin.
“Itu adalah sebuah kejutan,” kata Phelps. “Hormon seks seperti testosteron, estrogen, dan progesteron penting untuk perilaku seksual, agresif, dan sebagai orang tua, sehingga hipotesis yang berlaku adalah aktivitas otak selama kawin dan berikatan juga berbeda antara kedua jenis kelamin.”
Meskipun para peneliti tidak dapat memastikan apakah tikus betina mengalami orgasme, mereka melihat peningkatan aktivitas otak ketika tikus jantan mencapai klimaks.
Aktivitas neurologis serupa antara pria dan wanita menunjukkan bahwa orgasme (atau setidaknya orgasme pada tikus jantan) memperkuat ikatan antar pasangan.
Menurut peneliti UT Austin, otak manusia mengalami aktivitas serupa saat orgasme.
Para peneliti menganalisis otak lebih dari 200 tikus lapangan, memilih hewan tersebut karena mereka adalah spesies monogami yang unik.
Tikus membentuk ikatan berpasangan dengan cepat, sering kali melakukan hubungan intim dalam 30 menit pertama setelah pertemuan. Mereka kemudian tetap monogami dan sering berhubungan seks.
Sepasang tikus akan saling menjaga, menghibur satu sama lain di saat stres, dan melindungi keturunan serta wilayah mereka bersama.