bachkim24h.com, Jakarta – Orang -orang didorong untuk mengkonsumsi makanan dan minuman antioksidan. Makanan dan minuman seperti itu dianggap dapat memerangi radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan tubuh dan berkontribusi pada durasi jangka panjang jangka panjang atas.
Pakar nutrisi klinis Dr. Raisa e Djoananda, MGZ, SPGK, AIFO-K mengatakan bahwa radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif, sehingga produksi yang berlebihan dan tubuh radikal bebas tidak dapat menetralisir dan merusak DNA sehingga risikonya akan mengurangi risiko penyakit tulang. “Oleh karena itu, sangat penting untuk mengimbangi gaya hidup sehat sejak usia dini dan makan makanan di antioksidan,” katanya kepada Jakarta pada hari Senin (7/22/2024).
Antioksidan adalah molekul yang melawan radikal bebas dalam tubuh dan pada kenyataannya tubuh manusia memiliki perlindungan antioksidan sendiri yang mengimbangi radikal bebas agar tidak menyebabkan penyakit serius. Makanan ini ditemukan dalam makanan seperti sayuran, buah -buahan, vitamin C dan antioksidan yang mengandung susu. Banyak makanan yang mengandung antioksidan termasuk anggur, apel, tomat, alpukat, stroberi, jamur, kacang, kentang, minyak zaitun, hitam, kacang dan bayam.
Raea mengatakan bahwa jika tubuh tidak memiliki antioksidan untuk menyeimbangkan jumlah radikal bebas yang dibuat, tubuh akan mengembangkan stres oksidatif. Ketika ini terjadi, radikal bebas bereaksi dengan molekul lain dalam tubuh, yang merusak berbagai sel dan jaringan dalam tubuh.
Menurut dokter yang mempraktikkan Rumah Sakit Pondok India dan Rumah Sakit MMC Jakarta, fokus pada metode kesehatan antioksidan, menanggapi kebutuhan vitamin dan mineral, mengelola stres dengan baik dan menghindari kontak dengan orang yang berbahaya. Manajer Nutrisi Dewasa dan Spesialis Kalb Nutrition Roberts Parulian ingat bahwa kontak radikal bebas tidak dapat dipisahkan dari asap rokok, polusi, dalam kontak dengan sinar ultraviolet dari matahari, dari kehidupan sehari -hari komunitas aktif yang digunakan untuk makanan cepat saji.
Pada hari Senin pagi, pendaftaran yang tidak sehat dicatat untuk kelompok -kelompok sensitif kualitas udara kota Jakarta. Halaman IQER telah dilaporkan bahwa kualitas udara Jakarta berada pada pukul 135 siang 2,5 dengan konsentrasi polusi 49,5 mikrogram per meter kubik atau 9,9 kali harga tertinggi dari organisasi kesehatan tahunan (WHO).
Pada pukul 2.5 sore, ada partikel 2,5 kecil (meter kecil) di udara, termasuk debu, tembakau dan jelaga. Dalam jangka panjang, kontak dengan partikel -partikel ini dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru.