Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengatakan bahwa Ariotedjo telah mengungkapkan beberapa pertimbangan dalam memberikan rekomendasi yang dinaturalisasi ini. Salah satunya adalah seleksi nasional Indonesia Putra membutuhkan pemain sebagai penyerang, bek tengah dan kiri, masing -masing menjadi posisi ketiga dari atlet yang biasa bermain di Liga Belanda.
Ini ditransmisikan selama pertemuan kerja (raker), dengan komisi di parlemen Indonesia membahas penyediaan pertimbangan kewarganegaraan Indonesia kepada tiga atlet sepak bola Diaspora Belanda.
“Aspek fisik yang baik, fleksibilitas yang baik dan banyak menit bermain di Eropa adalah dasar dari naturalisasi kedua pemain. Selain memperkuat kedalaman tim nasional, mereka harus mentransfer pengetahuan atau melengkapi kemampuan pemain sepak bola lokal, baik untuk kepentingan tim sepak bola nasional dan untuk kepentingan liga profesional.
Sementara itu, Komisi XIII dalam kasus ini memberi penghargaan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Hukum dan PSSI yang melakukan studi mendalam. Terutama dalam penelitian dan penelitian untuk memenuhi persyaratan naturalisasi pesepakbola.
“Jadi bukan hanya keinginan untuk menang, tetapi apa pun yang terpenuhi, tetapi mengikuti plot dan prosedur dan peraturan,” kata wakil presiden Komisi XIII Dewi Asmara, yang mengarahkan raker.
Pada pertemuan berikutnya, persetujuan tersebut juga dikirim oleh Komisi Kamar Perwakilan X. Dengan catatan kewarganegaraan atlet harus menjadi bagian dari upaya strategis untuk membangun dan mengembangkan ekosistem sepak bola nasional.
Baca juga: Shin Tae-yong berlari manis dan terlempar
Tidak hanya untuk meningkatkan kualitas tim nasional, tetapi juga mempromosikan pengembangan pemain lokal untuk kemajuan sepakbola secara keseluruhan. Selain itu, naturalisasi ini harus menjadi sarana untuk mempromosikan nasionalisme, memperkuat perasaan persatuan dan menjadi inspirasi bagi generasi muda.
“Untuk berkontribusi tidak hanya untuk pencapaian olahraga, tetapi juga memperkuat unit dan kebanggaan sebagai suatu bangsa,” kata ketua perwakilan X Hetifah Sjafudi, yang memimpin Raker.