bachkim24h.com, Jakarta, Koordinasi Menteri untuk Maritim Binsar Pandjaitan siap untuk aturan turunan yang berkaitan dengan aktivitas kartu penangkapan karbon di dalamnya. Tujuannya adalah untuk memberikan kepastian hukum tentang kenyamanan investasi di sektor ini.
Dia mengatakan bahwa teknologi CCS di Indonesia akan ditandatangani pada tahun 2027 atau 3 tahun. Beberapa peraturan harus disiapkan untuk mengelola implementasinya. Setelah mengeluarkan kepresidenan peraturan Perpres, nomor 14 tahun 2024 mengenai implementasi aktivitas karbon dan persiapan karbon dan persiapan. “Ini menunjukkan tekad dan implementasi teknologi ini di bawah inisiatif dekarbonisasi,” Menko JCC Senayan, Jakarta, Rabu (31.30.2024).
Dia mengatakan bahwa beberapa aturan turunan akan bersedia mendukung implementasinya nanti. Misalnya, aturan tentang bidang injeksi karbon, yang disusun oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), A Arifin Tasif.
Kemudian izin investasi yang disepakati oleh para pemimpin FinSta Investors / BKPM menyelamatkan Lahadalia. Dan implementasi implementasi CCS yang diatur oleh Badan Standar Nasional.
“Kami memahami bahwa dukungan CCS diperlukan dari banyak kantor di Indonesia, yang merupakan menteri implementasi implementasi CCS di Indonesia untuk mempercepat peraturan turunan yang diperlukan,” katanya. Untuk mempertanyakan
Menko luh-rocked di Realling in Regulot, kadang-kadang menemukan aturan yang bersinar dengan aturan lain. Maka kebutuhan akan sinkronisasi untuk menjaga aturan tetap harmonis.
“Saya memahami pengalaman saya dalam 10 tahun terakhir dalam pemerintahan. Terkadang satu aturan dibandingkan dengan peraturan lain. Kami ingin memanfaatkan perintah paling sederhana untuk berinvestasi di Indonesia, ”kata Sehut.
Sebelumnya, ia tinggal di Indonesia untuk mengurangi gas falleshy, yang berada di luar sektor energi, pengembangan pemulihan, menerapkan kontrol energi dan penerapan teknologi bersih.
Salah satu upaya dalam penerapan teknologi pembersihan adalah pengembangan dan pengembangan karbon dan penangkapan karbon dan penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS / CCU).
“Saat ini, Indonesia memiliki total sekitar 15 ccs / ccs / ccus-potentil proyek pada tahun 2026. Perusahaan minyak dan gas Arianna Soarth Sesi Minyak dan Gas pada Pertemuan Indonesia – Norwegia Timeskipal – Norwegia Timeskrota berkonsultasi di Pullman Jakarta, sebagaimana disebutkan dari pernyataan resmi pada Selasa (2/7/2024).
Indonesia diketahui memiliki cekungan sedimen terbesar di Asia Tenggara. Indonesia memiliki potensi untuk sumber penyimpanan karbon dalam 20-mobil dengan kapasitas reservasi minyak dan gas ton-aqueeze di Sumatra, Jawa, Jawa, Sulawesi, Sulawesi dan Papua.
Ariana juga menjelaskan bahwa pengaturan CCS di Indonesia dibagi menjadi dua opsi. Pilihan pertama adalah implementasi kontrak kerja sama berbasis CCS di bidang minyak dan gaso, rencana kegiatan CCS dapat dirancang dengan kerja sama dalam kerja sama dan maju di bawah atau dimodifikasi.
Kedua, CCS dapat dikembangkan sebagai perusahaan terpisah dengan otorisasi untuk mengesahkan izin untuk izin untuk menyimpan karbon.
Untuk mendukung pengembangan CCS / CCU, pemerintah juga mengimplementasikan pemerintah, termasuk pembentukan / CCU dan memperkuat kerja sama internasional dalam CCU dan peraturan majemuk dan kebijakan turunan.
“Saat ini, peraturan menteri EDM (PIRM) nomor 2 tahun 2023 dan nomor presiden (Perpres) nomor 14 tahun 2024 adalah dasar hukum yang kuat untuk folder batubara dan penyimpanan (CCS) di Indonesia,” kata Ariana.