COVERAGE6.com, Jakarta sendiri mekanisme pertahanan merujuk pada strategi yang digunakan oleh individu untuk melindungi diri dari ancaman, stres atau situasi yang mengganggu. Ini adalah bagian dari psikologi yang mempelajari bagaimana individu mengatasi stres dan menghadapi tantangan kehidupan sehari -hari. Ada berbagai jenis mekanisme pertahanan diri yang dapat digunakan individu untuk menjaga keseimbangan psikologis.
Pertama, salah satu mekanisme pertahanan diri adalah penolakan. Individu menggunakan mekanisme ini tanpa menyadari atau tidak menerima masalah atau realitas yang menyakitkan. Mereka cenderung mengabaikan fakta atau mengubah pikiran dan perasaan mereka untuk menghindari rasa takut atau tidak nyaman.
Kedua, proyeksi juga merupakan mekanisme pertahanan diri yang umum digunakan. Dalam hal ini, individu menyalahkan orang lain atau situasi eksternal seperti penyebab masalah atau konflik yang mereka hadapi, tidak mengenali kontribusi mereka sendiri. Dengan cara ini, individu dapat menghindari rasa malu atau bersalah.
Ketiga, penyesuaian adalah mekanisme pertahanan diri yang melibatkan perubahan perilaku atau emosi individu untuk beradaptasi dengan situasi atau stres yang mereka hadapi. Individu menggunakan mekanisme ini untuk mengurangi ketidaknyamanan dan menghindari konflik langsung.
Selain itu, ada banyak mekanisme pertahanan diri seperti pembentukan reaksi, transisi, stres dan persepsi selektif. Setiap individu dapat menggunakan mekanisme pertahanan diri yang berbeda tergantung pada pengalaman hidup mereka, kepribadian mereka dan kondisi psikologis mereka.
Penting untuk dicatat bahwa jika mekanisme pertahanan diri dapat membantu individu menghadapi stres, penggunaan yang berlebihan atau tidak sehat dapat menyebabkan masalah dalam hubungan sosial dan kesejahteraan mental.
Cover6.com berikut ini merangkum dari berbagai sumber pada hari Jumat (15/03/2024) tentang mekanisme diri.
Pendapat yang tidak bertanggung jawab, atau dalam bahasa Inggris disebut penolakan, adalah salah satu mekanisme penggunaan diri yang sering digunakan manusia untuk menghindari atau menolak tidak menyenangkan atau sulit untuk menerima kenyataan. Mekanisme ini melibatkan pengabaian fakta atau kebenaran yang ada, serta menghindari tanggung jawab atas kemungkinan konsekuensi.
Dalam salah satu mekanisme pertahanan diri ini, ditolak atau secara tidak sadar menyangkal bahwa hal-hal yang tidak diinginkan atau mengancam terjadi. Penolakan ini dapat terjadi karena individu tidak merasa siap atau tidak dapat menghadapi kenyataan ini.
Contoh umum dari penolakan ini adalah ketika seseorang tidak menerima fakta bahwa hubungan mereka dengan pasangan berakhir. Mereka selalu dapat berharap bahwa situasinya akan berubah dan menolak untuk melihat tanda -tanda yang jelas bahwa hubungan sudah berakhir.
Selain itu, penolakan juga dapat terjadi dalam situasi yang lebih buruk seperti ketergantungan. Misalnya, pecandu narkoba dapat menyangkal bahwa mereka memiliki masalah alkohol, meskipun jelas bahwa alkohol memiliki efek negatif pada kehidupan mereka.
Meskipun penolakan dapat memberikan perlindungan sementara terhadap stres atau kecemasan yang tidak diinginkan, mekanisme ini tidak sehat dalam jangka panjang. Menghadapi dan mengenali realitas adalah langkah pertama yang penting dalam menyelesaikan masalah dan berkembang sebagai individu yang lebih baik.
2. Penindasan (ditahan)
Penindasan (kendala) adalah salah satu mekanisme yang digunakan oleh individu untuk menangani situasi yang tidak nyaman atau mengancam. Mekanisme ini menyiratkan penekanan atau penindasan perasaan, ingatan atau impuls yang dianggap tidak dapat dipahami atau tidak dapat diterima untuk individu tersebut.
Dalam respons pertahanan ini, individu menolak tanpa menyadarinya atau pikiran stres, perasaan atau ingatan yang menyebabkan kesusahan atau kecemasan. Tujuannya adalah untuk melindungi diri Anda dari pengalaman yang bisa terlalu terluka atau berbahaya untuk kebaikan mental dan emosional individu.
Penindasan dapat terjadi dalam berbagai situasi atau konteks kehidupan. Misalnya, seseorang dengan peristiwa traumatis dapat menggunakan penghapusan untuk menghilangkan ingatan dari peristiwa ini sebagai cara untuk melindungi diri dari rasa sakit dan kesusahan yang terkait dengan memori.
Meskipun penindasan dapat menawarkan perlindungan sementara terhadap pengalaman yang tidak menyenangkan, dalam jangka panjang, mekanisme ini dapat menyebabkan gangguan psikologis. Penindasan sering dikaitkan dengan kecemasan, depresi dan kesulitan mengendalikan emosi.
Secara keseluruhan, penindasan atau kendala adalah mekanisme pribadi yang melibatkan penekanan pada pikiran, perasaan atau ingatan yang tidak dapat diterima oleh individu. Meskipun mekanisme ini dapat menawarkan perlindungan sementara, penting untuk diingat bahwa manipulasi yang sehat dengan pengalaman yang tidak nyaman adalah langkah terbaik untuk sumur mental yang panjang.
Transfer adalah mekanisme pertahanan diri yang sering digunakan untuk menyalurkan emosi atau keinginan yang tidak dapat secara langsung terpapar pada objek atau orang yang memicu emosi ini. Dalam konteks ini, individu cenderung mengalihkan emosi mereka atau keinginan mereka untuk objek atau orang lemah lainnya atau tidak terkait dengan provokasi.
Misalnya, seseorang yang menerima penilaian buruk dari bos di tempat kerja dapat menggunakan mekanisme gerakan dengan mengubah emosi mereka menjadi anggota keluarga atau teman dekat. Alih -alih secara langsung mengekspresikan frustrasinya terhadap bos, orang ini dapat memilih untuk menunjukkan ketidakpuasannya dengan orang lain yang tidak terkait dengan situasi tersebut.
Dalam beberapa kasus, perjalanan dapat membantu mengatasi emosi negatif atau konflik yang mereka alami. Namun, jika digunakan terlalu banyak atau tidak sehat, mekanisme ini dapat menyebabkan masalah dalam hubungan interpersonal atau kesulitan dalam menyelesaikan konflik nyata.
Transfer juga dapat terjadi dalam situasi keluarga atau hubungan pribadi. Misalnya, seorang anak yang marah atau kecewa dengan orang tuanya karena larangan atau hukuman mungkin telah mengalihkan kemarahannya atau kekecewaannya terhadap saudara perempuannya dengan menekannya atau melakukan kekerasan verbal.
Sebagai kesimpulan, perpindahan adalah mekanisme pertahanan diri yang biasanya digunakan untuk mengalihkan emosi atau keinginan yang tidak dapat ditemui secara langsung. Meskipun dapat membantu mengatasi emosi negatif, penggunaan mekanisme ini harus dipertahankan agar tidak menjadi sumber konflik atau masalah interpersonal.
4. Regresi (regresi)
Regresi (regresi) adalah salah satu mekanisme yang paling umum digunakan oleh individu dalam stres, konflik atau kecemasan. Mekanisme ini melibatkan individu yang kembali ke tingkat perilaku, semangat atau tingkat perilaku dan lebih banyak bayi primitif.
Dalam konteks diri, regresi mengacu pada penggunaan strategi atau reaksi yang lebih sederhana dan kurang matang daripada yang sebelumnya digunakan oleh individu. Ketika seseorang menghadapi situasi yang sulit atau mengancam, mereka mungkin cenderung berperilaku atau berpikir seperti anak -anak untuk mengurangi stres.
Misalnya, orang yang cemas dan khawatir dari keterampilan kinerja publik mereka dapat menggunakan regresi dan menghindari situasi dengan bertindak sebagai anak “sakit” dan meminta orang lain untuk melakukannya.
Meskipun regresi dapat menjadi mekanisme pertahanan diri jangka pendek yang efektif untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan, penggunaan yang berlebihan atau tahan lama dapat mencegah perkembangan individu dalam menghadapi tantangan dan masalah dengan cara yang lebih matang dan matang. Akibatnya, penting bagi individu untuk mengembangkan mekanisme pertahanan diri yang lebih sehat dan lebih adaptif untuk menangani berbagai situasi kehidupan.
Proyeksi adalah salah satu mekanisme kemanusiaan yang paling umum digunakan. Mekanisme ini menyiratkan proyeksi pikiran, perasaan atau karakteristik diri Anda yang tidak diinginkan kepada orang lain atau situasi. Dalam proyeksi, individu cenderung menyalahkan orang lain atau situasi eksternal untuk perasaan atau pikiran negatif yang ada dalam diri mereka sendiri.
Misalnya, seseorang dengan rasa tidak aman bisa terasa cemas dan berbahaya. Namun, alih -alih mengenali ketakutan dan ketidakpercayaan mereka, individu dapat menganggap orang lain sebagai sumber ketakutan atau ketidakpercayaan. Dia mungkin berpikir bahwa orang lain tidak dapat diandalkan, berbahaya atau memiliki pola tersembunyi.
Proyeksi terkadang merupakan cara untuk mengatasi konflik internal yang sulit atau tidak menyenangkan. Dengan memindahkan perasaan negatif mereka kepada orang lain, individu berharap untuk menghilangkan atau mengurangi stres mereka sendiri.
Meskipun proyeksi adalah mekanisme yang umum digunakan, penting bagi individu untuk mengidentifikasi dan terlibat dalam kejujuran. Dengan menerima dan mengenali perasaan dan pikiran negatif, individu dapat berusaha untuk mengatasi konflik internal mereka dengan cara yang sehat dan membangun hubungan yang lebih positif dengan orang lain.
6. Rasionalisasi (rasionalisasi)
Rasionalisasi adalah salah satu mekanisme harga diri yang sering digunakan individu untuk menghindari atau mengurangi kecemasan atau ketidaknyamanan karena tindakan atau keputusan yang diambil. Mekanisme pertahanan ini menyiratkan perubahan yang tidak dapat diterima dalam pemikiran atau lebih banyak perilaku rasional.
Dalam proses rasionalisasi, kami mencari alasan logis atau pembenaran yang dapat mendukung tindakan atau keputusan yang mereka ambil. Orang -orang ini mungkin merasa tidak nyaman dengan rasa bersalah atau ambivalensi yang dihasilkan dari tindakan mereka, jadi cobalah untuk membentuk alasan rasional untuk mengurangi ketidaknyamanan.
Contoh umum rasionalisasi adalah ketika seseorang mencoba menemukan alasan atau pembenaran kegagalan atau kesalahan yang ia buat. Mereka dapat menentukan kegagalan faktor eksternal, seperti situasi atau lainnya, untuk mengurangi rasa bersalah atau malu. Dengan membuat rasionalisasi ini, individu dapat mempertahankan visi positif tentang diri mereka sendiri dan menyelamatkan diri.
Meskipun rasionalisasi dapat memberikan perasaan lega untuk waktu tertentu, mekanisme pertahanan ini juga dapat mencegah perkembangan dan pertumbuhan pribadi jika terlalu digunakan. Penting untuk diingat bahwa rasionalisasi bukanlah cara untuk menghindari tindakan yang tidak bertanggung jawab atau etika. Di sisi lain, rasionalisasi harus digunakan sebagai alat untuk membantu individu mendekati dan mengatasi kecemasan atau ketidaknyamanan, memperhatikan tanggung jawab dan konsekuensi mereka.
Pembentukan respons adalah salah satu mekanisme yang paling umum digunakan untuk mengatasi perasaan yang tidak dapat diterima atau konflik internal. Dalam mekanisme ini, kami menunjukkan reaksi sebaliknya atau berlawanan dari apa yang mereka rasakan atau inginkan.
Misalnya, Anda dapat merasakan kebencian atau tidak untuk mencintai seseorang, tetapi karena perasaan ini tidak dapat diterima, kemudian menunjukkan reaksi yang berlawanan, sebagai perilaku yang ramah dan penuh perhatian terhadap orang ini. Dalam hal ini, kami mencoba mengatasi perasaan yang tidak dapat diterima dengan mengambil langkah -langkah yang bertentangan.
Tujuan pelatihan reaksi adalah untuk melindungi Anda dari perasaan yang tidak dapat diterima atau konflik internal yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau kehilangan dalam hubungan sosial. Dengan menunjukkan reaksi yang bertentangan, kita dapat mempertahankan diri yang diinginkan sehingga dia tidak merusak hubungan dengan orang lain.
Namun, meskipun pelatihan reaksi dapat membantu seseorang untuk mengelola konflik internal, mekanisme ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan jangka panjang dan stres emosional. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mencapai perasaan dan keinginan yang baik, dan untuk menemukan cara yang lebih sehat untuk mengatasi konflik internal.
8. Sublimasi (transfer)
Transfer, juga dikenal sebagai sublimasi, adalah salah satu mekanisme yang digunakan oleh manusia untuk mengatasi konflik atau pulsa emosional yang tidak diinginkan. Dalam transfer, individu yang dialihkan dari energi atau keinginan yang tidak dapat atau tidak diizinkan untuk diekspresikan secara langsung dalam kegiatan sosial atau tindakan alternatif.
Mekanisme ini memungkinkan manusia untuk menyalurkan dorongan impuls atau dapat bertentangan dengan norma sosial dalam bentuk yang tidak berbahaya atau bahkan untuk memberi manfaat bagi individu dan orang lain. Misalnya, seseorang yang memiliki keinginan untuk menipu dalam pekerjaan mereka dapat mengalihkan energi dan mendorong dalam upaya untuk melanjutkan kesuksesan profesional mereka dengan cara yang jujur dan etis. Dalam hal ini, transfer membantu individu mencapai pencapaian tinggi tanpa membahayakan orang lain.
Selain itu, transfer juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menciptakan kreativitas dan produktivitas individu. Seorang seniman dapat mengalihkan konflik atau emosi yang tidak diinginkan dalam seninya, untuk menghasilkan karya -karya penting dan bermanfaat yang indah untuknya dan orang lain.
Transfer sebagai mekanisme pertahanan diri sangat penting untuk mengatasi berbagai konflik dan tekanan emosional yang dapat mempengaruhi kesejahteraannya. Dengan mentransfer impuls negatif ke kegiatan positif, individu dapat mempertahankan keseimbangan emosional mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Intelektualisasi adalah salah satu mekanisme yang digunakan seseorang untuk menangani situasi yang menyebabkan stres atau ancaman. Mekanisme ini melibatkan upaya individu untuk menjauh dari emosi yang kuat dengan berfokus pada pemikiran dan analisis rasional.
Dalam intelektualisasi, individu mencoba memahami dan mengatasi situasi melalui pemikiran, logika dan analisis obyektif. Mereka mencoba mempertahankan jarak emosional dan melihat masalah dengan perspektif yang lebih dingin dan objektif. Misalnya, dihadapkan dengan kegagalan proyek, seseorang yang menggunakan intelektualisasi akan mencoba menghindari frustrasi dan merefleksikan tujuan faktor -faktor yang menyebabkan kegagalan.
Dalam konteks diri sendiri, intelektualisasi dapat membantu individu mengelola situasi di mana tekanan yang penuh tekanan dan terkendali. Dengan berfokus pada analisis rasional, individu dapat menghilangkan emosi yang kuat dan menemukan solusi yang lebih efektif untuk mengelola masalah.
Namun, penting untuk diingat bahwa intelektualisasi juga bisa menjadi mekanisme pertahanan yang tidak sehat jika digunakan dalam situasi yang tidak masuk akal. Terlalu tergantung pada pemikiran rasional dan ketidaktahuan emosi dapat membuat dan mengisolasi seseorang dari perasaan alami mereka. Akibatnya, penggunaan intelektualisasi harus diseimbangkan dengan kesadaran emosi dan pengalaman individu.
10. Kompensasi (Kompensasi)
Kompensasi adalah salah satu mekanisme kemanusiaan yang paling umum digunakan dalam pengobatan situasi atau ancaman yang tidak menyenangkan. Mekanisme pertahanan diri ini melibatkan upaya individu untuk memastikan penggantian atau keseimbangan kekurangan atau kerugian yang mereka alami.
Dalam konteks mekanisme pertahanan diri, kompensasi muncul sebagai respons individu terhadap situasi yang mengancam ego. Individu yang menggunakan kompensasi cenderung mencoba mengatasi kelemahan atau celah yang mereka rasakan dengan cara lain yang membuat mereka merasa lebih unggul atau kuat. Mereka dapat mengembangkan kapasitas lain, membuat prestasi di bidang tertentu atau mendapatkan pengakuan dan pujian dari orang lain untuk menyeimbangkan kesenjangan yang mereka rasakan.
Contoh umum kompensasi dalam mekanisme pertahanan diri adalah seseorang yang menggantikan ketidakmampuan di satu bidang dengan keberhasilan di bidang lain. Misalnya, orang yang merasa tidak mampu menyeimbangkan kecerdasan visual yang luar biasa atau keterampilan artistik.
Dalam beberapa kasus, kompensasi mungkin berguna karena dapat membantu individu tetap kompeten dan kuat dalam menghadapi tantangan hidup. Namun, jika seseorang terlalu bergantung pada mekanisme pertahanan diri ini, ia mungkin tidak dapat menghadapi kenyataan dan mengabaikan kelemahan nyata yang harus diobati. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan keseimbangan dalam penggunaan kompensasi dalam mekanisme pertahanan diri.