bachkim24h.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) terbuka mengenai dampak pemilihan presiden (Pilpress) Amerika Serikat (AS) pada 5 November 2024 waktu setempat.
Namun, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrick mengatakan, meski hasil pemilu presiden Paman Sam di Tanah Air sudah bagus, pemerintah Indonesia sudah menantikannya. Jeffrey Hendrick optimistis pemerintah Indonesia mampu mengambil tindakan pencegahan terhadap kemungkinan dampak pemilu presiden AS.
Namun, ia mengakui adanya pengaruh signifikan negara-negara besar seperti Amerika Serikat terhadap negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Kalau (peristiwa politik) di negara ekonomi besar seperti Amerika tentu akan berdampak pada emerging market, termasuk Indonesia. Tapi apapun hasil pemilu AS, bagaimanapun kebijakannya ke depan, saya yakin pemerintah kita dan Jeffrey sudah berbicara dengan kita. wartawan. Selasa (5/11/2024).
Meski pemerintah mengambil tindakan sesuai ekspektasi, Jeffery mengatakan sentimen pasar akan bergantung pada fundamental perekonomian dalam negeri, termasuk kinerja emiten hingga sisa tahun 2024. Oleh karena itu, selain sentimen global, investor juga harus memperhatikan proses fundamental perekonomian dan emiten.
“Jadi investor tetap perlu memantau dan memantau,” kata Jeffrey.
Jeffrey memperkirakan pemilu AS akan berdampak positif terhadap indeks harga saham (IHSG). Pencapaian target dua juta investor dan pertumbuhannya meliputi peningkatan Biaya Operasional Harian Rata-Rata (RNTH) di BEI.
“Jadi selebihnya tergantung pasar. Bagaimana indeksnya naik dan turun, kita serahkan sepenuhnya pada pasar. Yang kita tahu target RNTH tercapai, pertumbuhan investor kita tercapai. Kalau kita lihat indeksnya Biarlah sendiri pasarnya,” pungkas Jeffery.
Sebelumnya, perdagangan pekan ini diwarnai sejumlah sentimen global, salah satunya pemilu AS. Investor umumnya berhati-hati, karena konflik kebijakan ekonomi antara Kamala Harris dan Donald Trump dapat berdampak signifikan pada pasar keuangan.
Pengamat pasar modal Desmond Wira mengamati bahwa jajak pendapat baru-baru ini memperkirakan Trump bisa mengalahkan Kamala Harris. Jika Trump memenangkan pemilu AS dengan pendiriannya yang kuat terhadap kepentingan dalam negeri, kemungkinan besar USD akan menguat dan rupee melemah.
“Kalau USD terapresiasi, akibatnya rupiah akan terdepresiasi. Selain itu, Trump mungkin akan bereaksi keras terhadap langkah Indonesia bergabung dengan BRICS. Jadi menurut saya, pasar IHSG akan semakin negatif.” Desmond kepada bachkim24h.com, Selasa (5/11/2024).
Sedangkan jika Kamala Harris memenangkan pemilu AS, perasaan negatif tersebut akan mereda, meski sikap negatif masih tetap ada. Perekonomian AS masih lemah
Di sisi lain, perekonomian dalam negeri masih berada dalam resesi. PDB Indonesia diproyeksikan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 5,00% pada kuartal ketiga tahun 2024, turun dari 5,05% pada kuartal kedua tahun 2024.
“Jadi pasar saham masih berpotensi turun. Strategi bagi investor adalah wait and see bagaimana pasar saham berkembang,” tambah Desmond.
Sementara itu, Analis Ekuitas PT Indo Premier Securitas (IPOT) Imam Gunadi menilai pasar domestik dan global condong ke arah Kamala Harris.
Harris diperkirakan akan mengambil pendekatan yang lebih multilateral dalam hubungan internasional, termasuk lebih banyak perjanjian kerja sama perdagangan. Hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan global dan memperkuat hubungan dagang dengan negara lain.
“Trump dikenal dengan taktik proteksionisnya, terutama melalui tarif tinggi terhadap produk-produk Tiongkok. Hal ini dapat menyebabkan perang dagang yang berkepanjangan dan pada akhirnya memperlambat perekonomian,” jelas Imam.