Categories
Sains

Gaya Hidup Berbeda Jika Tinggal di Luar Angkasa

bachkim24h.com Tekno – Hidup di luar angkasa menghadirkan banyak tantangan yang berbeda dengan kehidupan di Bumi. Selain harus beradaptasi dengan kondisi gravitasi nol, para astronot juga menghadapi bahaya serius berupa kebakaran dan rasa makanan yang tidak enak. Mari kita lihat lebih dekat perbedaannya dalam ruang. Mengapa kebakaran sangat berbahaya dalam misi luar angkasa Kebakaran adalah salah satu bahaya terbesar yang dihadapi astronot dalam misi luar angkasa. Dalam gayaberat mikro, perilaku api sangat berbeda dibandingkan di Bumi. Kebakaran di luar angkasa dapat menyebar lebih panas dan lebih lambat karena sulit dideteksi pada awalnya, kebakaran dapat membakar bahan-bahan yang biasanya tidak mudah terbakar di Bumi, para ilmuwan ZARM di udara pesawat ruang angkasa Universitas Bremen di Jerman berpendapat bahwa lingkungan Pesawat ruang angkasa masa depan, dengan tekanan dan kandungan oksigen yang rendah, meningkatkan risiko kebakaran, menurut laporan Science Alert, hingga 35 persen, yang dapat menyebabkan kebakaran. menyebar tiga kali lebih banyak. Karena tidak ada tempat yang aman untuk melarikan diri dengan pesawat ruang angkasa, penting untuk memahami bagaimana perilaku api dalam kondisi ini. Luar angkasa itu hambar Makanan di luar angkasa seringkali terasa tidak enak bagi para astronot, dan penelitian baru dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia telah menjelaskan alasannya. Menurut penelitian, persepsi penciuman, yang sangat mempengaruhi rasa makanan, dapat berubah di lingkungan terbatas seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Meningkatnya rasa kesepian dan keterasingan yang sering dialami para astronot dapat memengaruhi indra penciuman dan perasa mereka. Selain itu, berada dalam kondisi gravitasi nol menyebabkan cairan tubuh berpindah dari tubuh bagian bawah ke tubuh bagian atas sehingga menyebabkan pembengkakan pada wajah. dan hidung tersumbat. Kondisi ini mengganggu indera penciuman dan pengecapan astronot, sehingga membuat rasa makanan semakin tidak enak, lapor badan antariksa. Dalam studi ini, para peneliti menggunakan kacamata realitas virtual untuk mensimulasikan lingkungan ISS dan menguji perubahan persepsi terhadap aroma vanilla dan almond serta minyak esensial lemon. Hasilnya menunjukkan bahwa bau vanila dan almond lebih kuat di lingkungan simulasi ISS, sedangkan bau lemon tetap tidak berubah, menunjukkan hubungan antara lingkungan dan persepsi penciuman dapat lebih memenuhi kebutuhan nutrisi mereka selama misi jangka panjang. Hasil penelitian ini juga dapat diterapkan untuk meningkatkan asupan nutrisi masyarakat di tempat terpencil lainnya, seperti panti jompo. Gaya hidup di luar angkasa sangat menantang dan sangat berbeda dengan di Bumi. Mulai dari bahaya kebakaran hingga makanan yang rasanya manis, astronot harus beradaptasi dengan banyak hal baru. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk memastikan para astronot dapat menjalankan misinya dengan aman dan sehat, dengan harapan penemuan tersebut juga dapat bermanfaat bagi kehidupan di Bumi, terutama yang berada dalam kondisi terisolasi. Petugas pemadam kebakaran Los Angeles menemukan cincin berlian di reruntuhan bangunan Petugas pemadam kebakaran dari Departemen Pemadam Kebakaran Kota Orange menemukan cincin berlian di reruntuhan rumah yang hancur. bachkim24h.com.co.id 14 Januari 2025