Categories
Kesehatan

Penyandang Diabetes Disarankan Bawa Alat Cek Gula Darah Saat Mudik

bachkim24h.com, Jakarta — Dokter Spesialis Penyakit Dalam Universitas Indonesia Dr. Rudy Kurniawan SPD MM Marrs mengatakan penderita diabetes disarankan membawa alat pemantau glukosa darah mandiri untuk menghindari perubahan gejala secara tiba-tiba.

“Kadang-kadang ketika gejalanya berubah, penderita diabetes bisa memeriksakan diri di sela-sela aktivitas, misalnya pusing, jantung berdebar, bisa mengecek gula darahnya untuk memastikan gulanya aman,” kata Rudy, Sabtu (23/3/2021). 2024). diskusi diabetes di Jakarta.

Ia mengatakan, bagi penderita diabetes yang melakukan suntik insulin, tes gula darah bisa dilakukan lebih sering, misalnya dua hingga tiga kali seminggu.

Pemeriksaan tersebut menentukan jumlah suntikan insulin yang akan masuk ke dalam tubuh.

Bagi penderita kencing manis atau biasa disebut diabetes yang sedang menjalani pengobatan, pemeriksaan gula darah mandiri dapat dikurangi menjadi seminggu sekali tergantung kebutuhan.

“Pusing atau jantung berdebar merupakan suatu kejadian yang tidak akan pernah kita ketahui dan harus dipastikan dengan melakukan tes gula darah untuk memastikan itu adalah efek dari gula,” kata pendiri Diabetes Friends Society ini.

Gejala ini juga bisa terjadi saat penderita diabetes berpuasa saat gula darahnya terlalu rendah, atau hipoglikemia.

Penderita diabetes yang mengalami gejala hipoglikemia selain pusing dan jantung berdebar juga bisa mengalami kebutaan. Jika gejala tersebut muncul, penderita diabetes disarankan untuk berbuka puasa.

Jika gula darah terlalu tinggi atau hiperglikemia, berbagai masalah juga bisa terjadi.

Komplikasi bisa lebih parah atau terjadi lebih cepat jika asam dalam darah, seperti pingsan, kesulitan bernapas, dan perlunya perawatan darurat.

Sedangkan yang kronis terjadi secara perlahan atau dalam jangka waktu yang lama, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, masalah kaki diabetik, masalah mata, masalah liver, penyakit kulit dan lain-lain.

“Ketika terjadi masalah puasa, pasien diabetes berisiko mengalami hiperglikemia atau hipoglikemia, jadi jangan bilang penderita diabetes tidak bisa memiliki gula darah rendah, justru ada risiko gula darah rendah dan sebaiknya hati-hati. , ”katanya.