Jakarta – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menjalin kerja sama dengan dua perpustakaan di Rusia. Kedua perpustakaan tersebut adalah Institut Kebudayaan Anggaran Negara Federal (Perpustakaan Sastra Asing Seluruh Rusia Margarita Rudomino) dan Perpustakaan Nasional Federasi Rusia.
Nota gotong royong tersebut ditandatangani oleh Wakil Kepala Perpustakaan Nasional E. Aminuddin Aziz kepada kepala perpustakaan masing-masing.
Baca Juga: Pustakawan Terbaik 2024 Berprestasi Nasional, Inilah 3 Pemenangnya
Plt. Kepala Perpusnas menyampaikan, kerja sama institusi dengan mitra luar negeri merupakan upaya pihaknya bertukar informasi dan pengalaman guna meningkatkan kualitas layanan perpustakaan.
“Kita bisa saling belajar dari praktik baik yang diterapkan oleh mitra dan juga Perpustakaan Nasional. Selain itu, kerjasama kelembagaan ini bertujuan untuk menciptakan jaringan yang lebih luas dan menempatkan Perpusnas dalam peta kelembagaannya. “Dengan begitu, ketika ada program yang berpotensi untuk dikerjasamakan, Perpusnas bisa ikut terlibat,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (7 Februari 2024).
Baca juga: Perpustakaan Nasional Peraih Pustakawan Terbaik Seleksi Nasional Tahun 2024
Ia berharap kerja sama tersebut dapat membuat para pegawai Perpusnas dapat bergabung dalam jaringan perpustakaan global. “Kita berbicara tentang pertukaran informasi, ide, dan pengalaman agar lebih bermanfaat bagi masyarakat dan mempertegas harkat dan martabat lembaga Perpusnas,” ujarnya.
Kerjasama dengan Institut Kebudayaan Anggaran Negara Federal (Margarita Rudomino, Perpustakaan Negara Seluruh Rusia untuk Sastra Asing), Plt. Kepala Perpusnas mengatakan, hal itu merupakan upaya pengumpulan naskah Indonesia dan koleksi Indonesia di dunia.
Baca Juga: Tok, Komisi X DPR Setujui Usulan Anggaran Perpustakaan Nasional 2025
Sementara itu, penjabat direktur Institut Kebudayaan Anggaran Negara Federal (Margarita Rudomino dari Perpustakaan Sastra Asing Negara Rusia) Maria V. Belokolenko menjelaskan kerja sama tersebut dapat berujung pada diadakannya seminar online bidang sastra antara kedua negara. “Kami sangat ingin mengunjungi Perpustakaan Nasional pada kunjungan balasan,” jelasnya.