JAKARTA, bachkim24h.com – Pasar motor listrik di Indonesia sedang ramai dengan hadirnya berbagai pilihan, salah satunya eMOA. Motor listrik dimulai oleh PT. Aki listrik Motorindo ini hadir dalam dua model.
Kedua model tersebut adalah eMOA E1 dan E2 yang dirakit langsung di pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Sikarang, Jawa Barat. Kedua motor ramah lingkungan ini memiliki tampilan yang sangat sporty dengan pilihan warna berbeda.
Dalam acara pembukaan tersebut turut serta pula Ketua MPR RI Bambang Sosatio, Presiden KADIN Korea Selatan Lee Kang Hyun, perwakilan beberapa kementerian, asosiasi Korea-Indonesia, pengusaha internasional serta perwakilan manufaktur dan perusahaan manufaktur.
Direktur Utama PT. Aki Listrik Motorindo, Park Jae Han mengatakan, nama eMOA merupakan singkatan dari Elektrik Motor Aku, dimana pihaknya menggandeng perusahaan lokal. Ia juga menyampaikan kehadiran eMOA akan mendukung program Net Zero Emission (NZE) yang dicanangkan pemerintah.
“Kami siap mendukung program implementasi transisi energi pemerintah untuk mendukung tujuan Indonesia net zero emisi (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal,” ujarnya saat peluncuran di Kawasan Industri Jababeka di Sikarang, Jawa Barat, seperti dikutip bachkim24h.com. Otomotif, Kamis 5 September 2024.
Sedangkan untuk spesifikasinya, eMOA E1 mampu melaju dengan kecepatan konstan 140 kmpj atau jarak rata-rata 30 kmpj. Baterai internal berkapasitas LFP/LiFePO4 (Lithium Iron Phosphate) 72V 45AH.
EMOA E1 ditenagai motor brushless 2000 W dengan torsi 37 N/m. Sedangkan kecepatan tertingginya 70 kilometer per jam dan terdapat empat mode kecepatan. Waktu pengisian baterai eMOA E1 adalah 4 – 5 jam.
Semakin mendukung kehidupan sehari-hari pengguna dengan menyertakan DRL terintegrasi, lampu belakang, dan proyeksi lampu depan tersembunyi dengan LED LED (indikator berkedip). Sepeda motor HUB juga dilengkapi pemindah mode mundur selektif, kunci pintar terintegrasi, dan tahan air IP 65.
Sebagai model papan atas, eMOA E1 memiliki enam pilihan warna yaitu Cream Beige, Shadow Black, Steel Grey, Navy Red, Arctic White, dan Cobalt Blue. Harganya juga Rp 29.750.000 (belum dipotong subsidi pemerintah Rp 7 juta).
Sementara itu, eMOA E2 memiliki jangkauan 100 km dengan kecepatan rata-rata 30 km per jam dengan kecepatan konstan. Baterai wearable tersebut berjenis LFP/LiFePO4 (Lithium Iron Phosphate) berkapasitas 72 V 30 AH.
EMOA E2 memiliki motor brushless 1200W dengan torsi 31 N/m dan kecepatan maksimum 60 kmpj serta empat mode kecepatan. Waktu pengisian baterai eMOA E2 adalah 4 – 5 jam, dan fiturnya tidak jauh berbeda dengan eMOA E1.
Varian tersebut memiliki enam pilihan warna seperti Black Shadow, Cobalt Blue, Maroon Red, Steel Grey, Graphite Purple, dan Arctic White. Soal harga, E2 dibanderol Rp 23.750.000 (belum dipotong subsidi).
Menurut Han, keunggulan motor listrik eMOA adalah jangkauan baterainya yang mampu menjangkau jarak 140 kilometer. Maka proses perakitan dan ketersediaan suku cadang di Indonesia terjamin. “Nah, bagaimana kita menyediakan baterai yang mampu menjangkau minimal 100 kilometer, itu yang penting. Misalnya tukang ojek harus bepergian setiap hari, dan kalau ada waktu untuk mengisi daya, sisi baterai yang kita prioritaskan hanya membuang-buang waktu,” kata Park Jae Han.
Hahn mengatakan eMOA menggunakan baterai lithium iron phosphate yang dikombinasikan dengan teknologi Battery Management System (BMS) untuk menyalurkan daya lebih efisien guna mencapai jangkauan yang lebih luas.
“Baterai merupakan salah satu komponen terpenting bagi sebuah motor listrik, karena hampir 70% perakitan sepeda motor terdiri dari baterai yang merupakan kuncinya,” tegasnya.
Sementara itu, Bambang Sosatyo mengucapkan selamat atas acara peluncuran motor listrik eMOA. Ia berpendapat, mesin memegang peranan yang sangat besar sebagai penggerak perekonomian saat ini.
Menurutnya, selain sebagai sarana mobilitas, sepeda motor juga meningkatkan aksesibilitas dan distribusi produk bagi masyarakat, khususnya bagi UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian.
“Kehadiran eMOA diharapkan dapat berkontribusi dalam pengurangan polusi udara di wilayah tanah air kita. Kami mendukung kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi 5 hingga 10 juta unit bagi masyarakat yang ingin mengganti mesin konvensional dengan mesin listrik,” jelas Bamsot.
Han menjelaskan, yang membedakan eMoa dengan pabrikan atau distributor lain adalah proses perakitan sepeda motor dan pembuatan baterainya dilakukan di pabrik lokal. Ia menjelaskan, pihaknya merakit sepeda motor dan memproduksi baterai di pabriknya di Chikarung, Kabupaten Jababeka.
Pabrik pertama ini memiliki luas kurang lebih 30.000 m2 dengan luas 3.500 m2. Han membenarkan, pihaknya terus mengembangkan jaringan dealer dan distribusi agar akses terhadap sepeda motor listrik eMOA mudah sehingga konsumen tidak perlu khawatir pada aspek purna jual.
“Banyak masyarakat yang khawatir dengan aftermarket dan keterjangkauan motor listrik. Namun seiring dengan merambahnya produksi baterai dan perakitan motor listrik, kami berharap peluang akses masyarakat semakin meningkat,” jelas Hahn.
“Jadi salah satu tujuannya kedepannya semua partnya didapat dari lokal, jadi benar-benar 100% produk Indonesia dari nol,” tegasnya, dimana eMOA kini sudah mencapai 50 persen kandungan lokalnya. Kendaraan yang berasal dari luar daerah dan sudah berada di Bali lebih dari 3 bulan disarankan berpelat DK. Ke DK. bachkim24h.com.co.id 13 Desember 2024