Categories
Kesehatan

Pepaya Buah Manis Kaya Manfaat, Bantu Turunkan Kolesterol Jahat

bachkim24h.com, JAKARTA – Siapa yang tak kenal pepaya? Buah tropis ini mudah ditemukan dan disukai banyak orang karena rasanya yang manis dan segar. Selain enak, pepaya juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya menurunkan kolesterol jahat (LDL).

Dokter Ihsan Panji Santiko, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit mengatakan, mengonsumsi pepaya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol setelah mengonsumsi makanan berlemak.

“Pepaya mengandung enzim papain yang dapat membantu memecah lemak di usus,” ujarnya dalam acara bertajuk “Ritual Kesehatan Setelah Idul Fitri: Tips Mengendalikan Kolesterol” yang digelar Dinas Kesehatan DKI, tadi.

Selain pepaya, nanas juga mempunyai manfaat yang sama dalam membunuh lemak di usus. Ikhsan mengatakan, di sisi lain sayuran juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol, terutama bagi mereka yang tidak memiliki riwayat kolesterol tinggi, antara lain sayuran hijau, kacang-kacangan seperti buncis, kacang merah, kedelai, biji-bijian. .

“Perhatikan menu setelah seharian selingkuh (diet). Kembali ke pola makan sehat, hindari makanan berlemak, perbanyak energi dari sayur dan buah,” ujarnya.

Ihsan mengatakan, upaya menurunkan kolesterol jahat tidak hanya melalui pola makan, terutama serat dari sayur dan buah, tetapi juga melalui olahraga. Kementerian Kesehatan menganjurkan masyarakat melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit dalam seminggu atau 30 menit sehari sebanyak 5 kali dalam seminggu.

“Selain mendapatkan serat dari sayur dan buah, perhatikan juga asupan garam agar tidak berlebihan (2.300 mg atau 2 gram per hari), dan jangan lupa berolahraga,” kata Ihsan.

Ia mengatakan, semua tes kolesterol bisa dilakukan secara mandiri menggunakan alat tersebut dengan mengambil sampel darah dari jari. Sebelumnya, masyarakat harus berpuasa selama 10-12 jam.

Sementara itu, bagi yang ingin mendapatkan hasil kolesterol akurat perlu memeriksakan diri ke laboratorium atau pusat kesehatan seperti puskesmas setempat. Kolesterol total berbahaya jika angkanya lebih tinggi dari 240 mg/dL, lalu untuk kolesterol jahat (LDL) jika angkanya lebih tinggi dari 160 mg/dL.