bachkim24h.com Lifestyle – Setiap orang berhak bermimpi besar dalam hidup. Terkadang orang meremehkan mimpi tersebut karena dianggap terlalu ekstrim sehingga sulit untuk dicapai dan menjadi kenyataan.
Banyak anak-anak di Indonesia yang mengalami kesulitan keuangan, namun mereka tetap gigih dalam mewujudkan impiannya. Keberanian mereka menghadapi dunia patut dikagumi.
Sebagai masyarakat, kita perlu mendukung gagasan anak-anak negara kita, bukan meremehkannya, yang dapat membuat anak-anak enggan bermimpi besar. Acara ini merupakan bentuk upaya nyata dalam melindungi dan menghormati hak-hak anak demi pembangunan dalam negeri Indonesia yang merupakan makna dari Hari Anak Nasional (HAN) 2024.
Perayaan Hari Anak ke-40 yang mengangkat tema “Anak Dilindungi, Indonesia Sejahtera” mewujudkan nilai-nilai kebaikan, kebahagiaan, kepedulian, keberanian dan kebijaksanaan. Dalam hal ini, anak-anak negara berani melawan hambatan ekonomi untuk mencapai impian besarnya.
Kumpulan cerita dari berbagai tempat, berikut kisah anak-anak dari keluarga yang tidak bisa meraih impiannya. Kisah inspiratif ini penuh perjuangan, pengorbanan dan semangat pantang menyerah.
Sebuah kisah investigasi perjuangan anak-anak kurang mampu
1. Terima kasih Daniel, anak seorang sopir truk gula yang memukuli polisi
Terima kasih Daniel salah satu pelamar yang berhasil bersekolah di Akademi Kepolisian Daerah (SPN) Sulawesi Selatan sebagai pelajar (kasis). Kesuksesan Syukur juga terlihat karena remaja berusia 19 tahun ini berasal dari keluarga sederhana.
Orang tua Rahmat diketahui berprofesi sebagai pembawa gula. Keterlibatan Rakham dalam penyelidikan polisi tidak hanya membuat bangga keluarganya, tapi juga mengharumkan nama desanya. Ia merupakan pemuda pertama asal Desa Tapu, Kecamatan Tellu Limpo, Amagawa, Sulawesi Selatan yang bukan anggota Polri.
Terima kasih merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya bernama Hasanuddin dan ibunya bernama Nurmiya. Keinginan Rakham menjadi polisi lahir ketika ia melihat Organisasi Kepolisian Nasional membantu masyarakat di desanya.
Saat krisis ekonomi, negara yang kurang bersyukur sudah lebih mempersiapkan diri menghadapi ujian polisi. Dia terlibat dalam studi tentang tantangan belajar menjadi sehat secara fisik. Hal itu ia lakukan saat bekerja sebagai mahasiswa dan pengangkut gula.
Terima kasih atas kerja keras Anda. Amosoy menangis saat diumumkan menjadi salah satu perwira Polri di Sulawesi Selatan. Perasaan senang, haru dan bangga itu sama saja.
Ucapan syukur merupakan tanda syukur kepada Tuhan. Dia berlutut di depan ayahnya, memeluknya dan menangis.
2. Maulana Rizal, putra Penggali Kubur, mengalahkan seorang prajurit TNI
Rizal Maulana juga merupakan pemuda inspiratif karena keberhasilannya meraih impian menjadi PNS, prajurit TNI AD. Rizal lahir dari keluarga sederhana di Bandung, Jawa Barat.
Ayah Rizal bekerja sebagai tukang nisan sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga sederhana. Rizal merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.
Minimnya status keluarga tak menyurutkan niat Rizal Maulana untuk bermimpi besar menjadi prajurit TNI. Dia terus mengejar mimpinya. Beruntungnya, orang tua Rizal mendukung dan mendoakan agar Rizal terpilih menjadi PNS.
Akhirnya ia resmi dinyatakan sebagai prajurit tentara Indonesia. Kesuksesan Maulana Rizal tak lepas dari peran orang tuanya.
Selain berdoa. Ayah Rizal rela bekerja keras meski hujan dan panas. Tidak ada yang lain selain menghasilkan uang untuk menjamin masa depan anak-anak mereka.
3. Azvard Ahmad Badawi, bocah gorengan, kini menduduki jabatan di Pertamina
Pemuda Indonesia lainnya yang dijadikan panutan dalam mencapai cita-citanya adalah Azward Ahmad Badawi. Kisah sukses ini dibagikan oleh Profesor Imamu Santoso dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ayah Badawi meninggal saat ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Oleh karena itu, Badawi yang tinggal bersama ibunya harus hidup. Ana bekerja sebagai guru mengaji dan berjualan gorengan di Cidoarjo.
Kebahagiaan menghampiri Badawi. Ia terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa ITB untuk belajar arsitektur.
Menurut Imam Santoso, Badawi merupakan murid yang berprestasi. Alhasil, pacar Sidoarjo itu berhasil lulus SMA.
Setelah lulus dari ITB, Badawi sukses bekerja di PT Pertamina (Persero). Bekerja sebagai agen pemasaran yang baik.
Profesi yang luar biasa ini membuat Badawi dibayar berkali-kali lipat dibandingkan berjualan gorengan. Dia sekarang menjadi pencari nafkah keluarga dan bahkan membiayai saudara-saudaranya untuk kuliah.
4. Yadi Terima kasih mendapat beasiswa S2 di luar negeri meski orang tuanya tamatan SD
Yadi Terima kasih dari keluarga sederhana. Kedua orang tua Rakhamat sama-sama lulusan sekolah dasar. Marranu dan Nursia, seperti orang tua Rahmet, tak ingin kedelapan anaknya mengikuti jejak mereka saat lulus SD.
Terima kasih dan keluarganya tinggal di Tanru Tedong, Sidenreng Rappang, Sulawesi Utara. Ketika ayahnya didiagnosis pada tahun 2009, keuangan keluarga Thanksgiving hancur. Dana yang dialokasikan untuk pendidikan mau tidak mau digunakan untuk pengobatan.
Nursia pun harus memikul tanggung jawab untuk menjadi sandaran suaminya saat sakit. Ibu Rakham membuka usaha menjahit untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.
Situasi ini menyadarkan Grace bahwa dirinya tidak bergantung pada apa yang diberikan orang tuanya. Pada akhirnya, Rekhmet memutuskan untuk mengejar kesempatan belajar di ibu kota, meski ibunya merasa nyaman. Karena Thank You Islamic College yang bisa dipelajari di SMA tidak populer.
Ucapan Terima Kasih Beliau juga dianugerahi Beasiswa Hafidz penuh untuk pendidikan tinggi di UIN Alauddin Makassar. Seperti Buran, Rahmat juga berhasil meraih program beasiswa dari Pemprov Sulsel pada tahun itu.
Terima kasih, dia menghabiskan waktunya setelah akademi sebagai guru Alquran dan guru lepas. Hal itu diperhitungkan untuk menambah uang jajan agar tidak membuat ibu khawatir.
Terima kasih adalah mahasiswa manajemen. Ia telah mengikuti lebih dari tujuh organisasi sosial, keagamaan dan pendidikan di dalam kampus dan luar kampus. Dia melakukannya untuk masuk ke portofolionya karena nilainya naik.
Anak penjahit itu baru saja menyelesaikan jurusan Tafsir Hadits. Terima kasih juga mendapat predikat mahasiswa pascasarjana berprestasi pada wisuda musim 2018.
Rupanya haus akan ilmu, pria asal Sulawesi itu menerima beasiswa yang ditawarkan pemerintah Turki. Jenis beasiswa ini tidak rinci, namun merupakan salah satu beasiswa terpopuler di dunia.
Yang mengejutkan, Rahmat menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang mendapat beasiswa dari pemerintah Turki untuk program Magister Penerjemahan pada tahun itu. Kunci keberhasilan beasiswa, katanya, adalah persiapan yang matang.
Apalagi baginya, keberanian adalah kunci kesuksesan. Jangan biarkan rasa takut mengubur impianmu. Perekonomian bukanlah halangan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
5. Rizki Indra Pramana, anak seorang sopir taksi Pengkolan yang berkarir di Jepang
Kisah menarik lainnya datang dari seorang pemuda bernama Rizki Indra Pramana asal Blora, Jawa Tengah. Lahir dari pasangan Rizki Eko Supriyanto dan Lestari,
Keluarga Rizki dinilai kurang beruntung karena kondisi ekonominya yang memprihatinkan. Ayahnya bekerja sebagai sopir taksi. Permasalahan tersebut bukan berarti Rizky menyerah terhadap permasalahan tersebut.
Rizki sangat rajin belajar, khususnya matematika. Ujian Nasional (NEO) mata pelajaran ini mendapat nilai bagus.
Meski hidup sulit, Rizki berhasil menyelesaikan SMA dan memutuskan untuk melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan (SMK), yaitu SMKN Jateng.
Alasan utamanya adalah sekolah vokasi tersebut menawarkan beasiswa dan akomodasi penuh. Informasi tersebut ia dengar dari seorang guru bimbingan dan konseling (GC) di SMA-nya.
Akhirnya Rizki masuk ke sekolah impiannya. Untungnya, dia adalah salah satu dari 128 siswa yang berhasil dari 1.200 pelamar.
Rizki memanfaatkan beasiswa itu untuk belajar otomotif. Rizki giat belajar dan menuliskan prestasinya. Dia juga bergaul dengan teman-temannya yang lain saat berada di asrama. Pada tahun 2018, Rizki lulus dari SMKN Jawa Tengah dan dianugerahi ijazah yang baik.
Tiga tahun Rizki mempertahankan nilai dan prestasinya membuatnya mendapat tempat setelah lulus dari SMKN SMA JavaK. Rizki kemudian melamar pekerjaan melalui Japan Indonesia Economic Association (JIAEC), sebuah organisasi yang menyelenggarakan perekrutan anak-anak berbakat Indonesia untuk bekerja di Jepang.
Rizki pun berhasil dan ditempatkan di Yodogawa Tekko Ltd. Terima kasih telah bekerja dengan perusahaan ini selama lebih dari 4 tahun. Rizki mendapat gaji 12-20 juta.
Bukan hanya uang yang dihemat. Rizki menabung uangnya untuk menyekolahkan orang tuanya ke kampung halaman. Rizki pun mengumpulkan modal untuk ayahnya untuk memulai usaha. Jadi tidak perlu jadi tukang ojek. Tak hanya itu, Rizki juga membantu membiayai sekolah kedua adiknya.
Kisah-kisah inspiratif ini jangan biarkan kendala finansial menghalangi Anda mencapai impian besar. Ketekunan, kerja keras, tekad dan keberanian adalah kunci kesuksesan. Kami yakin, kisah anak negeri ini bisa menjadi alasan untuk mengantarkan mereka menuju jalan kesuksesan. Perkuat Perekonomian di Lamsel, Egi-Syaful Ingin Ciptakan Pengusaha Baru Lampung Selatan (Lamsel) Wali Kota ke-2 Radiito Egi Pratama-Syaful Anwar bertekad memperkuat perekonomian daerah dengan memperbanyak jumlah wirausaha. bachkim24h.com.co.id 17 November 2024