JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mengajukan skema subsidi baru kepada pemerintah sebagai upaya terobosan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan perumahan nasional. Hal ini juga sebagai upaya mengurangi backlog perumahan.
Dua skema subsidi baru tersebut adalah Skema Lelah Suku Bunga/Margin dan Skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dana Permanen (FLPP). Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulo menjelaskan, pada skema pertama, suku bunga akan digabungkan berdasarkan desil (peringkat kesehatan) pendapatan MBR.
Besarnya suku bunga pada skema ini akan dibarengi dengan durasi subsidi yang lebih pendek dibandingkan jangka waktu tenornya. Sedangkan pada skema kedua, pemerintah memerlukan skema pembiayaan baru untuk segera mengurangi backlog perumahan.
Nixon mengatakan pendekatan ini akan mengurangi ketergantungan pada anggaran pemerintah. “Saat ini kami masih mendiskusikan detail kedua skema tersebut dengan para pemangku kepentingan,” jelas Nixon pada Pameran Publik 2024 yang sebagian besar diselenggarakan di Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Ia juga menambahkan, sebagai bank yang fokus memenuhi kebutuhan perumahan nasional melalui KPR dan pembiayaan, BTN optimis terhadap kemampuan BTN dalam mendukung program pemerintah yang berdampak pada kesejahteraan orang banyak.