Categories
Bisnis

Masa Depan Pembangunan IKN Ditentukan 16 Agustus 2024

bachkim24h.com, Jakarta – Menteri Keuangan (MKU) Bapak Mulyani Indrawati angkat suara terkait alokasi anggaran pembangunan ibu kota negara (IKN) pada APBN 2025.

Bendahara negara belum mau memastikan apakah APBN 2025 memuat alokasi dana pembangunan IKN yang baru diketahui pada 16 Agustus 2024 saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) membacakan nota keuangan.

 

“APBN-nya sedang disusun. Jadi nanti untuk beberapa kebijakan final yang besar baik dari sisi penerimaan maupun belanja negara, nanti akan kita masukkan dalam nota keuangan. Jadi mohon bersabar,” ujarnya usai pamer Rapat Terbatas Gabungan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (5/8/2024).

 

Pak Mulyani sebelumnya menyebutkan alokasi anggaran pengembangan IKN tahun 2021-2024 senilai Rp72,5 triliun.

Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp40 triliun untuk pengembangan IKN. Dari total alokasi tersebut, anggaran yang terpakai sebesar Rp5,5 triliun. Rinciannya, realisasi anggaran klaster infrastruktur mencapai Rp3,4 triliun dari pagu Rp36,4 triliun.

Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan gedung di lingkungan Istana Negara, di lingkungan Kementerian Koordinator dan kementerian lainnya, serta gedung OIKN. Perkembangan lainnya

Selain itu juga digunakan untuk pembangunan ASN dan rusun pertahanan keamanan; Rumah Pertanian Menteri; Pembangunan Jalan Tol IKN, Jalan dan Jembatan IKN serta Bandara VVIP; Perbaikan dan peningkatan bendungan Sepaku, Semoy, Mbung KIPP, kawasan pengendalian banjir IKN.

Sedangkan anggaran berikutnya akan digunakan untuk klaster non-infrastruktur yang berarti realisasinya mencapai Rp2 triliun dari pagu Rp3,3 triliun.

Anggaran klaster non-infrastruktur ini digunakan untuk perencanaan, koordinasi dan persiapan pergerakan; Promosi, publikasi dan sosialisasi IKN, laporan dan rekomendasi kebijakan KL, kegiatan pemetaan, monitoring dan evaluasi, dukungan pengamanan operasional Polri dan otoritas IKN.

Sebelumnya, Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) menyebutkan, pengembangan IKN di Kaltim dilakukan secara bertahap dan sejauh ini investasi yang dilakukan pihak swasta sekitar Rp 60 triliun.

Dikutip Antara, Minggu (4/8/2024), demikian disampaikan Deputi Pemberdayaan Masyarakat Sosial Budaya OIKN Alimudin pada Festival ASN 2024 di Jakarta, Sabtu, 3 Agustus 2024. “Investasinya sekitar Rp60 triliun pihak swasta. “Jangan lihat banyak alasan yang muncul, tidak ada pembangunan, tidak ada investasi. Jadi saya tegaskan itu semua tidak benar,” ujarnya. Dia berkata.

Alimudin mengatakan, pada tahap pertama hingga tahun 2024, pembangunan IKN akan fokus pada penyelesaian infrastruktur dasar, antara lain air minum, jalan tol, pusat perbelanjaan, dan beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit dan pendidikan.

Investasi swasta meliputi pembangunan lainnya antara lain hotel, perumahan, mal, dan sekolah, ujarnya. Alimudin mengatakan dalam waktu dekat akan dilakukan pembangunan baru yang juga akan melibatkan perbankan.

“Informasi ini harus saya sampaikan karena orang-orang bicara IKN selesai tahun ini. Enggak, tahun ini infrastrukturnya sudah selesai,” kata Alimudin.

Alimudin mengungkapkan, OIKN akan segera menyiapkan Peraturan Presiden (Tujuan) percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Mereka menilai kebijakan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk mencapai percepatan pembangunan sesuai target pada tahun 2045. Alimudin mengatakan, proses pengembangan IKN masih panjang dan memakan waktu. 

Kata dia, manfaat pembangunan ibu kota negara akan terasa setelah 20 tahun.

Ia mengatakan, pembangunan IKN merupakan bagian dari sejarah ketenagakerjaan yang lebih besar. Ia mengaku bangga menjadi bagian dari sejarah pembangunan ibu kota negara di IKN.

“Prosesnya masih panjang, secara teoritis semangat ibu kota negara akan terasa setelah 20 tahun. Teman-teman menikmatinya, kita bagian dari sejarah menjadikan ibu kota nusantara,” ujarnya.

Alimudin mengungkapkan, pada 17 Agustus mendatang akan digelar Upacara HUT ke-79 Republik Indonesia Pertama di IKN. Selain itu, sistem transportasi lokal yang digunakan di IKN tidak berawak dan digitalisasi akan menjadi faktor penting dalam perkembangan kota.