JAKARTA – Raksasa energi Rusia Gazprom menandatangani perjanjian strategis dengan Iran untuk memasok gas ke Republik Islam melalui pipa. Kesepakatan tersebut dicapai dengan Perusahaan Gas Nasional Iran selama kunjungan delegasi Rusia yang dipimpin oleh CEO Gazprom Alexei Miller ke Iran, yang bertemu dengan Menteri Perminyakan Iran Javad Ochi. Penandatanganan tersebut dihadiri oleh penjabat Presiden Iran Mohammad Mokhber.
Baca juga: AS Sebut Korea Utara Akan Kerahkan Pasukan di Ukraina, Bisa Picu Perang Dunia II
Pada tahun 2022, Novak mengumumkan kesepakatan energi besar-besaran senilai $40 miliar dengan Iran untuk menukar pasokan minyak dan gas alam. Sejak itu, kedua negara berupaya menentukan jalur dan aspek teknis perjanjian tersebut. Rusia mengirimkan pengiriman bahan bakar pertamanya ke Iran melalui kereta api pada April 2023.
Saat ini, jalur darat utama pengiriman dari Rusia ke Iran melewati Azerbaijan. Ini adalah bagian dari apa yang disebut Koridor Transportasi Utara-Selatan Internasional (INSTC), sistem transportasi multimoda sepanjang 7.200 kilometer yang menghubungkan rute barang, kereta api dan jalan raya untuk memindahkan barang antara India, Iran, Azerbaijan, Asia Tengah, Rusia dan di seluruh dunia. Dari Eropa.
Menurut Russia Today, pembangunan pusat tersebut dimulai pada awal tahun 2000, namun pengembangan lebih lanjut mendapat dorongan baru mengingat sanksi Barat yang memaksa Rusia untuk mengalihkan rute perdagangannya ke Asia dan Timur Tengah. Berbagai kesepakatan yang dicapai kedua negara menyoroti kuatnya hubungan kedua negara di tengah sanksi Barat.