bachkim24h.com, Jakarta – Putri Diana yang dikenal dunia sebagai pribadi yang baik dan penyayang, rupanya menyimpan rahasia kelam di balik kehidupannya sebagai anggota keluarga kerajaan. Di tengah kecantikan dan sorotan publik, Diana harus berjuang melawan penyakit yang hampir merenggut nyawanya, bulimia. Penyakit ini tidak hanya datang dari udara saja, melainkan disebabkan oleh perkataan buruk suaminya, Raja Charles III. Sentuhan dan Detail Charles yang ‘Benar’ Memulai Bulimia Diana
Dalam pengakuannya yang mengejutkan, Diana pernah mengatakan bahwa sang pangeran mulai menyerangnya tak lama setelah menikah dengan Raja Charles III. Saat itu, hanya seminggu setelah pertunangan mereka, Charles menyentuh pelan pinggang Diana dan berkata, “Oh, di sini agak gemuk ya?”.
Pidato tersebut, meski terkesan sepele bagi orang lain, namun meninggalkan luka yang dalam pada diri Diana. Perasaan malu dan ragu mulai mempengaruhi dirinya, yang menyebabkan dia makan dengan buruk.
Bulimia adalah kelainan makan serius yang ditandai dengan makan berlebihan dalam waktu singkat, yang dikenal sebagai ‘binge feeding’. Menurut Mayo Clinic, penderita bulimia cenderung makan berlebihan, diikuti dengan berbagai cara untuk membakar kalori, seperti memaksakan diri untuk muntah, menggunakan obat pencahar, atau olahraga berlebihan.
Selain gejala fisik, masalah Camilla Parker Bowles juga berdampak buruk pada pikiran Diana.
Menurut orang-orang yang disebutkan dalam Express pada Selasa 10 September 2024, hubungan Charles dan Camilla menambah beban emosional yang berat sehingga membuat Putri Diana merasa salah dan tidak sekolah.
Selama bertahun-tahun, Diana menyembunyikan penderitaannya dari publik dan keluarga kerajaan. Perutnya menyebabkan dia makan banyak, lalu memuntahkannya lagi karena rasa bersalah.
Dalam sebuah wawancara tahun 1995, Diana berbicara terus terang tentang perjuangannya, menyebut bulimia sebagai ‘penyakit rahasia’.
“Saya melakukannya karena saya merasa harga diri saya sangat rendah. Saya merasa tidak berharga dan tidak berharga,” kata Diana dalam sebuah wawancara. “Bulimia memberimu perasaan nyaman untuk sementara waktu, tapi kemudian kamu merasa jijik dan membuang semuanya.”
Gangguan makan ini tidak hanya merusak tubuh, tapi juga pikiran dan emosi. Skandal yang terus meresahkan Diana membuatnya memutuskan menyembunyikan kondisinya dari orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga kerajaan.
Sebagai pewaris takhta Inggris, Diana selalu mendapat tekanan untuk tampil sempurna. Setiap langkah, gerakan, dan setiap kata yang diucapkannya menjadi sorotan publik.
Standar kecantikan dan perilaku yang tidak tertulis di kalangan kerajaan membuatnya merasa terkekang. Dia merasa dihakimi dan dikritik sepanjang waktu, oleh orang-orang dan orang-orang terdekatnya.
Acara formal, apalagi pesta, menjadi momen paling berbahaya bagi Diana. Ketakutan akan apa yang orang katakan tentang penampilannya membuatnya merasa sedih, dan penyakit singkatnya semakin parah.
Meski Diana harus menjalani perjuangan panjang melawan bulimia selama hampir sepuluh tahun, ia akhirnya mampu menemukan cara untuk mengatasi penyakit tersebut. Dengan bantuan profesional dan dukungan dari orang-orang terdekatnya, Diana berupaya meningkatkan citranya dan mulai mencintai tubuhnya kembali.
Namun, perjalanan ini tidaklah mudah. Diana harus menghadapi banyak tekanan dari pemerintah dan masyarakat, namun pada saat yang sama ia harus mengatasi rasa rendah diri yang mendalam.
Namun tubuh Diana yang kuat dan gagah berani tetap bertekad untuk berjuang, hingga ia mampu sembuh dari penyakit yang hampir membunuhnya.