bachkim24h.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi pada perdagangan saham Selasa (20/2/2024). IHSG akan bergerak pada kisaran terdekat 7.200-7.272.
IHSG turun 0,53 persen menjadi 7.296 dan volume jual muncul pada perdagangan Senin 19 Februari 2024.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan pada label hitam tersebut, posisi IHSG sudah berada di akhir gelombang b dari gelombang (ii), sehingga IHSG rawan terkoreksi kembali membentuk awal gelombang c terdekat. kisaran area di 7.200-7.272. Pasalnya, IHSG gagal menembus resistance di 7.403.
Kabar baiknya, jika IHSG berhasil menembus 7403, IHSG berpeluang kembali menguat hingga membentuk tanda merah untuk menguji 7420-7500, kata Herditya.
Ia memperkirakan IHSG akan berada di level support 7.197,7.099 dan level resistance 7.370,7,403 pada perdagangan Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan IHSG tampaknya kembali melakukan koreksi teknikal seiring dengan volume untuk menguji support moving average (MA) harian 5 garis.
“Jika support garis MA5 tembus, ada kemungkinan menguji support garis MA20 serta support bull channel,” kata Wafi.
Katanya, jika bertahan di atas garis MA5 ada peluang kembali dan membentuk Higher High (HH). Rentang pergerakan IHSG saat ini berada pada kisaran 7.200 hingga 7.400, kata Wafi.
Sementara itu, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan potensi kenaikan IHSG terbatas dengan level support dan resistance di 7270-7370. “Hati-hati, potensi koreksi lanjutan masih terbuka,” demikian dikutip laporan Pilarmas Investindo Sekuritas. Rekomendasi stok
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).
Sementara Herditya menggandeng saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan saham PT Petrosea Tbk (PTRO).
Berikut rekomendasi teknis MNC Sekuritas:
1.PT XL Axiata Tbk (EXCL) – Beli dengan harga lemah
Saham EXCL terkoreksi 3,08% menjadi 2.200, dan volume penjualan tetap unggul. Herditya mengatakan pihaknya saat ini meyakini posisi EXCL merupakan bagian dari wave (y) dari wave [ii] sehingga EXCL masih rentan terkoreksi lebih lanjut dan dapat digunakan untuk BoW.
Beli pada kelemahan: 2.100-2.170
Target harga: 2.370, 2.550
Hentikan kerugian: di bawah 2.040
2.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) – Spesifikasi Pembelian
Saham GOTO naik 1,20% ke 84 seiring dengan munculnya volume beli, namun penguatan GOTO belum mampu mengimbangi MA20.
“Selama GOTO masih bisa bertahan di atas 76 sebagai stoploss, maka posisi GOTO saat ini berada di ujung wave [ii] wave C, sehingga kecenderungan koreksi GOTO terbatas dan ada peluang untuk terus menguat, ” dia berkata. Herditya.
Spesifikasi pembelian: 82-84
Harga sasaran: 92, 100
Hentikan kerugian: di bawah 76
3.PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) – Beli dengan harga lemah
Saham HMSP terkoreksi 1,11% menjadi 890, dan volume penjualan tetap unggul. Herditya mengatakan, selama masih bisa bertahan di atas 865 sebagai stoploss, maka posisi HMSP saat ini berada di awal wave (iii) wave [iii] sehingga HMSP berpeluang menjadi lebih kuat lagi.
Beli di Lemah: 875-890
Harga sasaran: 930, 950
Hentikan kerugian: di bawah 865
4.PT Petrosea Tbk (PTRO) – Beli dengan harga lemah
PTRO menguat 5,72% ke 4.990 seiring dengan peningkatan volume pembelian, namun penguatan PTRO belum mampu mengimbangi klaster MA20 dan MA60.
“Saat ini posisi PTRO dinilai berada di awal gelombang 3 gelombang (C), sehingga PTRO masih berpeluang untuk melanjutkan penguatan,” ujarnya.
Beli pada kelemahan: 4,640-4,980
Target harga: 5.550, 6.200
Hentikan kerugian: di bawah 4,460
Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. bachkim24h.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sebelumnya, Indeks Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah hingga akhir perdagangan saham Senin (19 Februari 2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi beli saham oleh investor asing dan sebagian besar sektor ekuitas mengalami tekanan.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,53 persen ke level 7.296,70. Indeks LQ45 turun 0,83 persen menjadi 998,28. Seluruh indeks saham acuan berada di bawah tekanan.
Pada awal pekan ini, IHSG berada pada level tertinggi 7.339,75 dan terendah 7277.53. Sebanyak 336 saham masuk ke zona merah sehingga menekan IHSG. 198 saham menguat, dan 242 saham masih berlaku.
Total frekuensi perdagangan 1.190.064 jam dengan volume perdagangan 17 miliar lembar saham. Nilai transaksi harian Rp 10 triliun. Investor asing memborong saham senilai Rp 842,11 miliar awal pekan ini. Aksi beli saham investor asing mendorong total aksi beli menjadi Rp 20,89 triliun pada tahun 2024.
Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.615. Sektor saham (IDX-IC) paling banyak melemah kecuali sektor saham energi yang menguat 0,43 persen dan sektor saham teknologi yang menguat 0,61 persen.
Sementara sektor saham inti turun 1,49 persen mencatat koreksi terbesar. Sektor saham industri melemah 0,89 persen, sektor saham non-siklikal melemah 0,38 persen.
Selain itu, sektor saham siklis turun sebesar 1,39 persen, sektor saham kesehatan turun tipis 0,01 persen, sektor saham keuangan turun 0,64 persen, dan sektor saham real estat turun 0,29 persen. Sektor saham infrastruktur turun 0,69 persen, dan saham sektor transportasi turun 0,46 persen.
Mengutip Antara, tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan indeks saham di Asia ditutup mixed dengan tren pelemahan dengan MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang yang tergelincir 0,1 persen setelah naik 2 persen pada pekan lalu. Hal ini sejalan dengan prospek penurunan suku bunga secara global.
Data Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) menunjukkan inflasi produsen naik 0,3 persen bulan ke bulan (mtm) pada Januari 2023, atau level tertinggi dalam lima bulan, setelah turun hingga minus 0,1 persen (mtm) pada bulan Januari 2023. Desember 2023 Inflasi inti (PPI inti) naik 0,5 persen, atau tercepat sejak Juli 2023, setelah turun hingga minus 0,1 persen pada bulan sebelumnya, di mana PPI inti sebesar 2 persen y/y, atau lebih cepat dibandingkan kenaikan 1,7 persen pada bulan sebelumnya bulan.
Data PPI ini keluar beberapa hari setelah rilis data CPI yang menunjukkan bahwa inflasi di tingkat konsumen masih tetap tinggi meski bank sentral AS, The Fed, memperkirakan tren penurunan inflasi (CPI) akan terus berlanjut.
CPI AS naik 3,1 persen tahun-ke-tahun (yoy) pada bulan Januari 2024, melambat dari kenaikan 3,4 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, namun masih jauh di atas target inflasi 2 persen yang ditetapkan oleh Federal Reserve. Inflasi inti (Core CPI) naik 3,9 persen (yoy), atau sama dengan laju pertumbuhan Desember 2023.