Categories
Kesehatan

Mengapa Hari Raya Idul Adha Disebut Juga sebagai Lebaran Haji dan Hari Raya Idul Qurban? Simak Sejarahnya

bachkim24h.com, Jakarta – Idul Adha merupakan salah satu hari raya penting dalam agama Islam, selain Idul Adha. Dikenal juga dengan sebutan Lebaran Haji atau Hari Raja Idul Qurban, festival ini dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah pada penanggalan Hijriah. Tahun ini Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Kurban Bayram memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia. Berbagai nama hari raya ini mencerminkan berbagai aspek sejarah dan tradisi yang terkait dengan Kurban Bayr.

Mengapa disebut Idul Fitri? Dikutip dari situs resmi Kementerian Agama Bali pada Minggu 16 Juni 2024. Idul Adha sering disebut Idul Adha karena bertepatan dengan ibadah haji rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan dengan mampu dan umat Islam yang taat. , di Mekah.

Sehari menjelang Idul Fitri, tepatnya tanggal 9 Zu al-Hijjah, jamaah melaksanakan ukuf di Padang Arafa.

Wukuf yang merupakan puncak rangkaian ibadah haji adalah saat jamaah mengheningkan cipta dalam shalat dan pembacaan dzikir dari siang hingga matahari terbenam.

Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke Muzdalif untuk bermalam.

Bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji, maka disunnahkan berpuasa pada hari Araf. Puasa Arafah mempunyai keutamaan yang besar, salah satunya adalah penghapusan dosa selama dua tahun.

 

Nama Idul Adha berasal dari bahasa Arab, dimana “idul” berasal dari kata “ada iyadu” yang berarti kembali. Sedangkan ‘adha’ merupakan bentuk jamak dari ‘adhat’ yang berasal dari kata ‘udhiya’ yang berarti pengorbanan.

Oleh karena itu, selain dikenal dengan Idul Adha, Idul Adha juga dikenal dengan Idul Adha.

Istilah tersebut mengacu pada peristiwa di balik hari raya tersebut, yakni kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya Ismail demi menaati perintah Allah.

Namun dalam ujian tersebut Allah mengganti Ismail dengan seekor anak domba, dan peristiwa ini menjadi simbol pengorbanan dan ketaatan yang tertuang dalam tradisi penyembelihan hewan kurban.

Umat ​​Islam di seluruh dunia mengikuti jejak Nabi Ibrahim dengan menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing atau domba dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan.

Idul Adha sering juga disebut Idul Adha karena identik dengan tradisi penyembelihan hewan kurban. Penyembelihan ini merupakan sunnah kebencian bagi umat Islam yang sudah dewasa, sehat dan mampu secara finansial.

 

Pada Hari Raya Kurban, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk menyembelih hewan seperti sapi, domba, dan kambing.

Tradisi ini berakar dari kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah untuk membunuh putranya Nabi Ismail AS.

Inilah jawaban atas pertanyaan siapa yang pertama kali melakukan pengorbanan. 

Perintah ini datang melalui mimpi, yang bagi Nabi merupakan salah satu cara turunnya wahyu Allah.

 

 

Nabi Ibrahim juga meriwayatkan mimpi kepada Ismail yang ikhlas menerima perintah tersebut tanpa penolakan, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Asy-Shafaat ayat 102.

Ketika tiba waktunya untuk menaati perintah Allah, Nabi Ibrahim dan Ismail bergegas menuju bukit di Mekkah.

Di tengah perjalanan, mereka berdua diganggu oleh setan yang berusaha menggagalkan misi tersebut.

Untuk mengusir setan, Nabi Ibrahim biasa melemparinya dengan batu, yang kini menjadi bagian dari ritual haji, yakni melempar Jumrah.

Setelah berhasil mengusir setan, Nabi Ibrahim bersiap membunuh Ismail. Namun ketika pisau itu hampir menyentuh leher Ismail, Allah menghentikan perbuatannya dan menggantinya dengan seekor kambing besar sebagai imbalan atas keikhlasan Nabi Ibrahim.

Hal itu dijelaskan dalam Surat Asy-Shafaat ayat 107-110 yang dikutip dari situs UICI pada Ahad, 16 Juni 2024.