Categories
Edukasi

Tantangan Penggunaan AI di Dunia Kedokteran

bachkim24h.com – Kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI) memang sangat bermanfaat di berbagai bidang, termasuk dunia kedokteran. Namun penerapan teknologi ini juga harus diantisipasi dan menghadirkan sejumlah tantangan.

Prasandya Astagiri Yusuf, Presiden Cluster Teknologi Kedokteran dan IMERI Big Data Center Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), mengatakan pembelajaran mesin otomatis dapat secara otomatis melakukan pemodelan atau klasifikasi prediktif berdasarkan data kesehatan yang berukuran besar. tanpa memerlukan pemrograman kode (AI untuk membuat AI). Pembelajaran gabungan memfasilitasi pembuatan model prognostik multisenter kolaboratif tanpa perlu berbagi data medis.

“Pada saat yang sama, AI generatif mampu menghasilkan data sintetik dari data pelatihan, baik berdasarkan teks, gambar, atau video,” ujarnya dalam diskusi “Etika Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Kedokteran” pada Senin, 18 Maret. , 2024. . .

Ia mengingatkan, prinsip etika harus terus diperhatikan dalam penerapan kecerdasan buatan di bidang medis. Transparansi, akuntabilitas, dan keadilan merupakan landasan penting untuk memastikan bahwa penggunaan kecerdasan buatan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan tidak menimbulkan konsekuensi yang merugikan.

“Penggunaan teknologi AI harus diimbangi dengan penguatan tanggung jawab moral agar tidak terjadi bias,” tegasnya.

Saat ini, AI digunakan sebagai alat untuk melengkapi, bukan menggantikan, pengambilan keputusan klinis. Jadi AI tidak akan menggantikan profesi kesehatan, namun profesional kesehatan yang dapat menggunakan AI dengan andal akan menggantikan mereka yang tidak dapat menggunakan AI.

“Untuk mengatasi tantangan dalam mengelola data layanan kesehatan dalam jumlah besar dan mengembangkan model AI dengan lancar, diperlukan kolaborasi multidisiplin antara dokter, ilmuwan komputer, ilmuwan data, dan ahli biostatistik.” “Peraturan pemerintah yang jelas mengenai penggunaan kecerdasan buatan dalam layanan kesehatan juga penting untuk dilakukan menghindari permasalahan etika dan hukum yang timbul,” ujarnya. Gratis dan fleksibel. Berikut 5 alasan Generasi Z memilih bekerja dari mana saja. Temukan lima alasan Generasi Z di Indonesia memilih bekerja dari mana saja (WFA) untuk meningkatkan fleksibilitas, produktivitas, dan keseimbangan hidup. bachkim24h.com.co.id 3 Oktober 2024