JAKARTA – Setiap wanita dewasa pastinya ingin memulai sebuah keluarga. Namun seiring berjalannya waktu, ketakutan perempuan terhadap pernikahan semakin meningkat. Bukankah ada sebagian wanita yang sering bertanya-tanya apakah pria yang dikencaninya benar-benar pria terbaik untuk menjadi pendeta di keluarganya?
Ketakutan akan pernikahan di kalangan perempuan semakin meningkat, apalagi jika banyak terjadi perceraian atau kekerasan dalam rumah tangga di lingkungannya. Lantas bagaimana seharusnya wanita mencari suami yang baik di kemudian hari agar tidak berbuat salah?
Terkait persoalan tersebut, Ustaz Hanan Attaki mengungkapkan, dalam video ceramahnya yang diunggah akun TikTok @najenakim, perempuan bisa meniru sistem taaruf Sayyidina Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW.
“Bagaimana seharusnya anak perempuan mendapatkan suami yang baik agar tidak melakukan ketidakadilan? Menurut saya, taaruf yang paling baik adalah taaruf Sayyidah Khadijah. Ustaz Hanan Ataki mengatakan, “Taarufn tidak mengunjungi rumah.
Ustaz Hanan Attaki menjelaskan, untuk mengetahui pentingnya seorang pria sebagai calon suami, jangan menghakiminya saat berkunjung ke rumah Anda. Sebab Ustaz Hanan mengatakan, di saat seperti itu laki-laki akan berperan sebagai penguasa.
“Rahasia nih guys, aku ungkapkan ada beberapa cowok ganteng yang main, nggak semuanya, tapi banyak. Kalau kalian datang ke rumah ini, kalian ingin berkunjung dengan penuh hormat, yang benar-benar merupakan tubuh suci. Sopan santun di meja, sopan santun ketika kita bertanya ya, alhamdulillah, rendah hati, tidak ada emosi, tidak ada kepribadian. kita bisa bertindak ketika kita malu. “Kalau ingin tahu karakter aslinya, jangan berada dalam situasi di mana dia malu,” katanya.
Oleh karena itu, kesadaran bahwa laki-laki adalah pribadi yang nyata dan pekerja sebagai seorang suami. Ustaz Hanan mencontohkan bagaimana ia mampu menciptakan kemitraan dimana seorang laki-laki mendapat pekerjaan yang bagus.
“Jadikan dia pekerjaan atau kesepakatan dalam sebulan, dua bulan atau tiga bulan. Jadi, pekerjaan yang diberikan kepadanya, dia dalam tekanan, dia dalam tekanan, dia diberi waktu,” ujarnya.
“Kami bukan sekadar pemimpin, tapi hanya teman. Jika tidak bisa, kami mengajak orang lain yang kami kenal dan percayai untuk berpartisipasi atau semacamnya. “Tidak harus bisnis, bisa bakti sosial, bisa pendidikan, apa saja yang tanggung jawab dan sedikit tanggung jawab,” ujarnya.
Melalui kemitraan ini, kata dia, perempuan bisa melihat pria sebenarnya. Melalui kerja sama atau kolaborasi yang dilakukan bersama-sama, akan terlihat bagaimana laki-laki dapat menentukan perilaku atau respon yang akan mereka lakukan ketika menikah.
“Semua orang menemukan sifat aslinya di sana. Jika seorang pria bisa mengangkat beban berat di luar dalam hidupnya, dia akan lebih baik mengangkat beban di rumah. “Tapi kalau dia tidak terlibat emosi di luar, dia menolak tanggung jawab, bagaimana kita bisa mengharapkan dia bertanggung jawab terhadap kita dan anak-anak kita,” jelasnya.
“Jadi Khadijah sangat pandai memilih calon suaminya dengan mengizinkan Nabi Muhammad SAW memimpin kafilah Khadijah,” ujarnya.
Baker membunuh seorang pria di Kampung Bahari, marah karena diejek karena tidak menjual sabu. Terduga pembunuh tewas di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. bachkim24h.com.co.id 25 Maret 2024