JAKARTA, bachkim24h.com – Membangun kekayaan bukan sekadar mengumpulkan harta rupiah, tetapi juga mengembangkan kebiasaan yang mendukung pertumbuhan keuangan jangka panjang. Ya, Anda hampir tidak menyadari bahwa ada banyak kebiasaan sederhana yang akan bermanfaat bagi kehidupan finansial Anda di masa depan.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut bukanlah cara cepat kaya, melainkan menciptakan kebiasaan demi keadaan keuangan yang sehat. Jika diterapkan secara konsisten, maka hasilnya akan terlihat jauh di masa depan, bahkan saat Anda memasuki usia pensiun.
Seperti dilansir New Trade RU, beberapa kebiasaan yang tercantum di bawah ini dapat membantu membangun kekayaan dan kemakmuran secara perlahan. apa itu? 7 kebiasaan untuk membangun kekayaan
1. Buat anggaran
Yang pertama adalah menganggarkan setiap kali Anda menerima penghasilan. Ini adalah salah satu aspek keuangan yang paling mendasar namun sering diabaikan. Faktanya, membuat anggaran dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pendapatan dan pengeluaran Anda, sehingga membantu Anda mengalokasikan sumber daya secara efektif.
Membuat anggaran juga mengidentifikasi bidang-bidang yang dapat Anda kurangi untuk mengalihkan dana ke kegiatan-kegiatan yang membangun kesejahteraan. Lacak pembayaran bulanan Anda, urutkan dari yang paling penting hingga yang paling tidak penting atau tidak penting. Ini membantu Anda mengurangi kebiasaan membeli impulsif.
2. Mengurangi kredit yang tidak diperlukan
Memiliki “utang macet”, seperti penggunaan kartu kredit dan pinjaman online (Pinjol) oleh konsumen, menghalangi Anda membangun kekayaan. Seringkali, terlalu banyak kredit atau hutang membuat Anda merasa stres dan cemas, yang dapat menyebabkan keputusan keuangan yang buruk.
Untuk mengatasinya, fokuslah melunasi utang berbunga tinggi terlebih dahulu. Pertimbangkan untuk menggunakan metode debt snowball, atau melunasi hutang yang lebih kecil terlebih dahulu, atau metode debt avalanche, juga melunasi hutang dengan bunga yang lebih tinggi terlebih dahulu. Kuncinya adalah berhenti mengumpulkan utang baru sambil membayar kredit Anda secara agresif.
3. Menabung secara rutin
Tabungan yang tidak memadai merupakan hambatan utama dalam penciptaan kekayaan. Tanpa dana darurat dan tabungan yang konsisten, Anda rentan terhadap guncangan finansial yang dapat menggagalkan upaya membangun kekayaan Anda.
Sarannya, cobalah menabung 20 persen penghasilan dan menyediakan dana darurat yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan. Anda mungkin lebih memilih untuk berhemat dengan mengotomatiskan proses dengan mengatur transfer dari rekening giro ke rekening tabungan Anda pada hari gajian.
4. Buatlah rencana keuangan jangka panjang
Perencanaan keuangan jangka panjang melibatkan penetapan tujuan untuk peristiwa penting dalam hidup dan mengembangkan strategi untuk mencapainya. Misalnya menikah, mempunyai anak, memiliki rumah atau pensiun.
Alat yang ampuh dalam perencanaan jangka panjang adalah bunga majemuk. Memulai menabung dan berinvestasi sejak dini, bahkan dalam jumlah kecil, dapat bertambah secara signifikan seiring berjalannya waktu.
5. Kurangi pembelian impulsif
Dalam masyarakat yang berorientasi pada konsumen saat ini, pembelian impulsif sudah menjadi hal yang lumrah dan dapat sangat melemahkan upaya peningkatan kekayaan. Meskipun pembelian impulsif sesekali mungkin tampak tidak berbahaya, efek kumulatifnya bisa sangat besar sehingga dapat mengurangi jumlah tabungan dan investasi yang tersedia.
6. Berinvestasi dalam pertumbuhan pribadi
Banyak orang mengabaikan pentingnya berinvestasi pada aset paling berharga, yaitu diri sendiri. Kemampuan Anda memperoleh penghasilan tentu saja sangat penting untuk membangun kekayaan. Berinvestasi dalam pengembangan pribadi tidak selalu memerlukan pengeluaran finansial yang besar.
Manfaatkan kursus online, webinar, buku, dan podcast. Fokus pada pengembangan keterampilan yang banyak diminati di industri Anda atau lengkapi keahlian Anda yang sudah ada. Pertimbangkan untuk menyisihkan anggaran setiap tahun yang didedikasikan untuk pengembangan pribadi, anggap itu sebagai investasi untuk potensi penghasilan Anda di masa depan.
7. Fokus pada pertumbuhan keuangan jangka panjang
Memprioritaskan keuntungan finansial jangka pendek dapat menghambat akumulasi kekayaan secara signifikan. Misalnya, menjalankan skema cepat kaya, membuat keputusan investasi berdasarkan fluktuasi pasar jangka pendek, atau melakukan pembelian dalam jumlah besar untuk barang-barang yang tidak diperlukan.
Meskipun tidak ada salahnya menikmati hasil kerja keras Anda, terus-menerus memprioritaskan keuntungan jangka pendek bisa berbahaya. Saat berinvestasi dan berdagang, pendekatan jangka panjang, sabar, dan sistematis sering kali memberikan hasil yang lebih baik daripada “berjudi” atau mempertaruhkan terlalu banyak modal dalam satu investasi atau perdagangan. Bahaya dan Dampak Judi Online: Ancaman Tersembunyi yang Mengancam Masyarakat Judi online mempunyai bahaya tersembunyi yang dapat merugikan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Kenali dampak negatifnya. bachkim24h.com.co.id 8 November 2024