Categories
Edukasi

65.000 Santri Siap Tempuh Ujian Kesetaraan Nasional PKPPS 2024

bachkim24h.com – Ujian Nasional Pendidikan Setara Pondok Pesantren Salafiah (PKPPS) 2024 akan segera dimulai, dengan peserta ujian tahun ini yang mengikuti 65.000 santri di seluruh Indonesia.

PKPPS merupakan layanan pendidikan melalui jalur pendidikan nonformal yang berpusat pada masyarakat. Tujuan dilaksanakannya pendidikan pemerataan di Pondok Pesantren Salafiyya adalah untuk santri berusia 6 hingga 24 tahun.

Pendidikan Kesetaraan di Pondok Pesantren Salafiyyah (PKPPS) menyelenggarakan ujian pada tiga jenjang pendidikan. yaitu pendidikan Ula (setara dengan pendidikan dasar), Wustha (setara dengan pendidikan menengah) dan Ulya (setara dengan pendidikan tinggi). Mata pelajaran ujiannya adalah mata pelajaran umum dan mata pelajaran Islam. Mahasiswa Ulya yang mengambil USP di PKPLS terbagi menjadi dua jurusan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Pada tahun ini, Kementerian Agama akan menyelenggarakan Ujian Kualifikasi Dewan Nasional bagi siswa PPS tingkat Ulya pada tanggal 4-6 Maret 2024 dan tingkat Wustha dan Ula pada bulan Mei 2024.

Sebagai salah satu upaya penguatan literasi digital di lingkungan pesantren, uji kesetaraan ini dilaksanakan dengan berbasis komputer.

Uji Kesetaraan KPPS telah dilaksanakan sejak tahun 2003, dan Kementerian Agama membantu santri Pondok Pesantren Salafi melakukan lompatan kuantum (quantum lead) bagi santri dengan memanfaatkan pendidikan pemerataan. 

Pendidikan yang setara merupakan salah satu wahana perubahan pendidikan yang inovatif, sehingga pesantren dapat beradaptasi terhadap perubahan zaman dengan tetap menjaga orisinalitasnya. 

Ali Ramdhani mengatakan dalam website Kementerian Agama pada Selasa 27 Februari 2024: “Pendidikan yang setara ini berdampak positif bagi siswa yang mempunyai kemauan dan arah untuk mempelajari pemikiran Fidin. Siswa dapat berkembang secara mandiri tanpa mengorbankan ciri khasnya.”

Plt. Direktorat Pendidikan Usia Dini dan Pesantren Kementerian Agama saat ini sedang menyelenggarakan dan memperkuat kehadiran pendidikan setara.

“Kebijakan penerapan kurikulum mandiri memberikan ruang lebih bagi pesantren untuk berinovasi guna pengembangan diri,” kata Varyono.

Kebijakan ini akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi pesantren untuk mengoptimalkan potensinya. Yang namanya pendidikan setara tidak disebutkan dalam UU Nomor 35 Tahun 2006. pedantren 18 2019 info. Namun dia menyebutkan nomor resmi. Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Nomor 55 Tahun 2007, “Tentang Agama dan Pendidikan Keagamaan”.  Khofifah-Emil yang berkomitmen mengembangkan pesantren didukung Kiai Ardani untuk periode kedua. Ia yakin Jawa Timur bisa berkembang lebih jauh ke depan. bachkim24h.com.co.id 13 Oktober 2024