Categories
Lifestyle

6 Fakta Menarik Masjid Dolmabahçe di Istambul Turki yang Bergaya Arsitektur Ottoman

bachkim24h.com, Jakarta – Masjid Dolmabahçe adalah masjid bergaya Barok di tepi Sungai Kabataş, Distrik Beyoğlu, Istanbul, Turki, dekat Istana Dolmabahçe. Bangunan ini dibangun atas perintah Ibu Suri Bezmialem Valide Sultan dan dirancang oleh arsitek Turki Armenia Garabet Balyan pada tahun 1855.

Pada abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyah menguasai banyak wilayah dan mempunyai pengaruh besar terhadap seni Islam. Pada tahun 1853, Ibu Suri membangun sebuah masjid untuk memamerkan arsitektur Ottoman yang juga berfungsi sebagai tempat ibadah suci.

Lokasi pembangunan masjid ini dinilai strategis, khususnya bagi keluarga kerajaan karena Sultan juga bisa menyelenggarakan salat Jumat di saat biasanya banyak umat Islam berkumpul untuk salat berjamaah. Sepeninggal ibunya, Sultan Abdülmecid melihat pembangunan masjid telah selesai seratus persen.

Ada lebih banyak hal di Masjid Dolmabahçe selain lokasi dan arsiteknya. Berikut enam fakta menarik Masjid Dolmabahçe yang dirangkum tim gaya hidup bachkim24h.com pada Minggu, 17 Maret 2024.

1. Dulunya digunakan sebagai Museum Angkatan Laut

Mengutip dari laman Istanbul Tour, pada tahun 1956 hingga 1960, masjid ini pernah menjadi rumah bagi Museum Angkatan Laut. Masjid Dolmabahçe kembali digunakan sebagai tempat ibadah untuk salat pada tahun 1967.

Seperti arsitektur masjid Turki lainnya, masjid ini memiliki menara kembar dan dibedakan dengan lengkungan batu besar pada fasad yang diukir dengan jendela besar, yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam. Pelebaran jalan tersebut menghilangkan halaman yang semula merupakan bagian dari desain masjid.

Sebuah kubah besar memahkotai ruang salat utama, sedangkan terdapat dua menara tinggi di bangunan belakang yang terletak simetris tepat di belakang kubah. Dinding luarnya memiliki banyak jendela kaca transparan yang memungkinkan sinar matahari dan ventilasi karena dimensi bangunan yang besar dan kapasitasnya yang besar.

Secara keseluruhan, gaya arsitektur Barok memberikan estetika ornamen unik pada bangunan yang menarik perhatian bahkan dari jauh. Jika dicermati, interior bangunannya semakin mengesankan dengan kaligrafi Arab yang indah di dinding dan berbagai bentuk simetris berwarna emas.

Di tengah-tengah kaligrafi terdapat dua tema Islami yang paling inspiratif, yaitu kalimat “Allah, subhanahu wa ta’ala” dan “Muhammad, sallallahu alaihi wasallam” dengan teks berwarna kuning dan latar belakang hijau. Langit-langitnya dihiasi dengan desain bunga dan lampu gantung besar berkilauan digantung di tengahnya. Lantai marmer dilapisi karpet untuk keperluan sholat.

Bangunan ini dirancang oleh Garabet Balyan dan dibangun dengan kombinasi unik gaya Barok, Rococo, dan Empire, dengan tujuan untuk menciptakan bentuk arsitektur terbaik. Gedung ini terletak di tepian selat Bosphorus sehingga menjadikan lokasinya strategis dan unik bagi pengunjung. Pembangunan masjid ini berlangsung selama 2 tahun, tepatnya tahun 1853-1855.

4. Bangunan masjid tahan gempa

Selama bertahun-tahun, Masjid Dolmabahçe telah mengalami kerusakan parah akibat gempa. Profesor Ahmet Murat Turk dari Istanbul Kultur University dan Cumhur Cosgun dari Istanbul Kultur University dalam bukunya “Seismic behavior and Retrofit of Historic Masonry Minarets”, menganalisis seberapa kuat bangunan masjid.

Kesultanan Utsmaniyah berada di wilayah dengan tingkat kegempaan tinggi, sehingga menara Masjid Dolmabahce rentan. Oleh karena itu, sejak awal dirancang dengan pasangan bata yang kuat.

Pada masa Ottoman, bangunan sudah mempertimbangkan faktor seismik dalam desain dan konstruksi rumah serta monumen seperti Masjid Dolmabahçe. Meskipun arsitekturnya elegan, menara di sisi barat rusak akibat aktivitas seismik di area tersebut dan baru-baru ini dipugar.

Istana Dolmabahçe adalah tempat kedudukan mahkota Ottoman dan kediaman resmi Sultan. Masjid Dolmabahce berfungsi sebagai masjid resmi istana menjadikannya monumen penting Kesultanan Ottoman karena letaknya yang dekat.

Selain sebagai tempat salat, Masjid Dolmabahçe juga mengangkat citra Sultan di kalangan umat Islam Arab dan Persia sebagai seorang muslim taat yang rela berjihad dengan mengorbankan hartanya demi Islam.

6. Tidak ada tiket masuk

Saat dibangun, masjid ini memiliki halaman yang luas, terdapat muvakkithane (rumah penunjuk waktu) dan air mancur. Halaman dan air mancur hancur pada tahun 1950-an karena pembangunan jalan dan muvakkithane dipindahkan ke pantai.

Masjid Dolmabahçe terletak di Dolmabahçe sangat dekat dengan Kabataş. Masjid ini hanya berjarak lima menit berjalan kaki dari Stasiun Trem dan Kereta Kabel Kabataş serta Dermaga Kabataş. 

Masjid Dolmabahçe buka mulai pukul 09:00 hingga 18:00 setiap hari, namun ditutup saat salat. Tidak ada biaya masuk ke masjid ini, namun seperti masjid lainnya terdapat kotak amal untuk sedekah.