bachkim24h.com, Jakarta – Beberapa petugas lapangan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dikabarkan jatuh sakit hingga meninggal dunia saat Pemilihan Umum (PEMILU) 2019.
Setidaknya ada lima tips bagi petugas pemilu untuk menjaga kesehatan agar tidak terjadi kejadian serupa pada pemilu 2024 yang dijadwalkan besok, 14 Februari 2024, menurut Profesor Tajandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI. , dalam keterangan tertulis yang diperoleh Healthbachkim24h.com pada 13 Februari 2024.
Pertama, pendekatan saintifik dan ideal adalah mencari penyebab sakit dan meninggalnya petugas Pemilu 2019, dengan menganalisis secara mendalam dari sisi kesehatan untuk mengetahui faktor risikonya. Analisis ilmiah terhadap peristiwa pemilu 2019 menjadi dasar tindakan preventif.
Kedua, penting untuk menjaga kesehatan petugas yang akan bertugas dalam beberapa hari mendatang Pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi dalam porsi seimbang dan istirahat yang cukup Hal ini juga berlaku pada hari-hari pemilu yang sibuk, katanya.
Ketiga, bagi pejabat yang mengidap penyakit tertentu, perlu menjaga kesehatannya dengan memperhatikan tiga hal, yaitu rutin berobat, memantau kesehatan dengan alat kesehatan sederhana seperti darah, meskipun sibuk mencoblos dan menghitung suara Monitor tekanan darah atau rapid test glukosa darah bagi petugas yang mempunyai riwayat diabetes Penderita penyakit kronis sebaiknya memeriksakan diri ke dokter sebelum memilih, alias aka Jika Anda merasa sangat lelah atau mengalami gangguan kesehatan saat bertugas, segeralah istirahat atau minta bantuan teman untuk sementara waktu. Bagi pimpinan unit seperti KPPS, PPS, dan PPK disarankan untuk memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan anggota timnya. Meskipun penyelesaian proses pemilu merupakan prioritas, kesehatan para pejabat tetap menjadi isu utama. Sebab, sudah menjadi tanggung jawab pimpinan unit untuk memantau kinerja dan kesehatan petugas. |
Ia berharap pemilu 2024 berjalan lancar dan kesehatan para pejabat juga baik.
Pemerintah Kota Surabaya mengambil langkah proaktif dengan menyiagakan Puskesmas 24 jam sehari untuk menilai kemungkinan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menghadapi gangguan kesehatan saat bertugas pada Pemilu 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan operasional Puskase didukung dengan mobilisasi tenaga kesehatan ke setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Puskesmas kelompok sudah kami siagakan selama 24 jam, tim kesehatan berkeliling dari kecamatan dan kelurahan menuju TPS,” kata Nanik dalam rapat koordinasi di Ruang Komisi D Surabaya. Melansir Antara, DRP Kota pada Senin.
Tim kesehatan terdiri dari tiga hingga empat orang, termasuk dokter dan perawat, yang tersebar di setiap kecamatan
Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan layanan pelaporan darurat di setiap puskesmas kelompok sebagai langkah pencegahan bagi petugas KPPS yang mengalami gangguan kesehatan saat bertugas. Layanan tersebut akan terkoneksi dengan ‘Command Center 112’ sebagaimana usulan Komisi D DPRD Kota Surabaya.
Ditambahkannya, hubungan 112 akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota (Baksbangpol) Kota Surabaya Maria Theresia Ekkati Rahayu juga mengatakan layanan kesehatan dan jalur pelaporan darurat akan tetap stabil hingga seluruh tahapan pemungutan suara selesai. Hal ini merupakan bagian dari upaya seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan pemilu 2024