bachkim24h.com, Jakarta – Kebahagiaan datang dari hal-hal kecil dalam hidup, salah satunya bisa menjadi santapan enak untuk dinikmati sendiri atau bersama orang tersayang.
Bagi setiap orang, rasa suatu makanan bergantung pada selera pribadinya. Namun ada penelitian yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menyukai rasa manis dan pedas. Rasa pedas dan lezat ini juga dikenal dengan sebutan ‘umami’.
Menurut WebMD, umami merupakan salah satu dari lima rasa dasar, selain asam, manis, asam, dan asin. Rasa ini ditemukan 100 tahun lalu oleh ilmuwan Jepang bernama Kikune Ikeda. Umami adalah rasa lezat yang Anda temukan pada makanan seperti daging, keju, jamur, dan kecap.
Kelima rasa dasar tersebut diketahui berkaitan dengan keamanan dan kualitas makanan yang disantap. Setiap kategori rasa dilengkapi dengan pesan. Seperti halnya rasa manis pada makanan yang kita cicipi, hal ini menandakan adanya karbohidrat yang memberikan energi. Sedangkan rasa pahit bisa menjadi pertanda ada sesuatu yang beracun. Untuk rasa umami, ini membantu Anda mengidentifikasi asam amino dan protein. Diketahui bahwa protein merupakan nutrisi penting bagi tubuh.
Umami berasal dari tiga senyawa alami yang terdapat pada tumbuhan dan daging, yaitu glutamat, inosinat, dan guanilat. Glutamat adalah asam amino yang ditemukan dalam sayuran dan daging. Inosinat terutama ditemukan pada daging dan guanilat paling melimpah pada tumbuhan.
Rasa umami
Rasa umami alami bisa jadi tidak kentara, tidak kentara, dan terkadang sulit dikenali. Beberapa makanan yang memiliki rasa umami alami adalah: Jamur Daging panggang Daging rebus Daging panggang Seafood Tomat Keju Makanan acar
Umami adalah peningkatan rasa. Hal ini dapat membuat makanan terasa lebih kaya, lebih asin, dan lebih memuaskan. Umami Meski memiliki rasa yang manis, namun umami dapat menghadirkan rasa manis pada makanan.
Menambahkan tomat, keju, daging, atau makanan fermentasi dapat menambah rasa umami pada makanan. Selain itu, Anda juga bisa menaburkan bubuk penambah rasa yang terbuat dari jamur, bawang putih, rumput laut dan lain-lain pada makanan Anda.
Monosodium glutamat (MSG) adalah zat penyedap yang biasa digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Cara pembuatan MSG juga ditemukan oleh para ilmuwan yang menemukan rasa umami dan mematenkannya.
MSG dulunya dibuat dengan mengekstraksi glutamat dari rumput laut dan mengeringkannya. Saat ini, MSG dibuat dengan memfermentasi pati, tebu, molase, atau gula bit. Prosesnya mirip dengan pembuatan yogurt, cuka, dan anggur.
Florist Leonie Susan juga mengatakan bahwa MSG dapat meningkatkan rasa umami pada makanan.
“MSG dapat menambah rasa umami pada makanan kita. Ini adalah cara cerdas untuk membumbui makanan kita tanpa menambahkan terlalu banyak garam.”
Menurutnya, garam bisa menambah cita rasa pada makanan, namun konsumsi berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan. Diketahui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan natrium maksimal 2000 mg/hari. Jumlah tersebut setara dengan satu sendok teh garam per orang per hari. Namun data di Indonesia menunjukkan rata-rata asupan natrium masyarakat adalah 3.000 mg/hari.
Mengonsumsi MSG dalam jumlah yang disarankan membantu mengurangi asupan garam harian. Hasilnya yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa penggunaan MSG dapat membantu menurunkan kadar natrium dalam makanan tanpa mengurangi rasa kenyang.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan WHO telah menyatakan MSG aman digunakan dalam makanan. Menurut situs Kementerian Kesehatan Indonesia, masyarakat di negara-negara Eropa biasanya mengonsumsi MSG dalam jumlah tetap antara 5-12 g/hari. WHO juga menyatakan bahwa asupan MSG harian yang dapat diterima oleh tubuh manusia adalah 0-120 mg/kgBB.
Di Indonesia, MSG merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang paling aman dan diperbolehkan untuk digunakan. Dalam Peraturan Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 dijelaskan secara rinci. Peraturan lainnya adalah Peraturan No. 23 Tahun 2013 Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia tentang batas maksimal penggunaan bahan penambah rasa. Inti dari aturan ini adalah MSG aman jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat.